Pedalku.com – Wanadri Trail Run 2019 adalah ajang race lari tahun kedua. Bila dilihat dari jumlah peserta tahun ini, race lari yang mengambil tempat di Ciater, Subang, Jawa Barat ini bisa dibilang berkembang pesat. 

“Tahun lalu peserta hanya 300 pelari, sekarang meningkat menjadi 650 lebih,” kata Gustav Husein, ketua panitia Wanadri Trail Run 2019. Pria yang di kalangan Wanadri dikenal dengan nama Kang Ocim ini meambahkan, selain jumlah peserta yang meningkat, peserta race tahun ini, selain peserta dari Indonesia, juga ada peserta dari berbagai negara, seperti Amerika, Australia, Belanda, China, Jepang, Korea, Perancis, Ukraina dll. 

Antusias peserta ini, makin meyakinkan Kang Ocim dan timnya untuk menjadikan race ini menjadi acara tahunan. “Bahkan ada kemungkinan setahun bisa bikin event serupa dua kali. Satu di sini, satunya di tenpat lain. Kalau di sini, sudah diagendakan menjadi event tahunan”

Meski nanti diadakan di tempat lain, konsepnya tetap trail run. Karena olah raga ini yang paling dekat dengan Wanadri.  Selain itu, lanjut Ocim, event ini harus bisa mendorong pariwisata, khususnya di wilayah Jawa Barat. “Wanadri itu lahir dan besar di Jawa Barat. Makanya kami punya tanggung jawab untuk ikut berkontribusi untuk Jawa Barat, salah satunya lewat pariwisata.”

Dengan demikian, event Wanadri Trail Run 2019 ini, tambah Ocim punya  kontribusi ekonomi di sini. Mulai dari tenpat wisata, hotel, hingga kuliner.

Langkah Wanadri ini disambut baik oleh pemerintah Jawa Barat. Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat yang hadir dan melepas peserta Wanadri Trail Run 2019 menyambut baik acara ini. Pasalnya, Pemda Jawa Barat juga sedang gencar-gencarnya mempromosikan waisata berbasis olahraga. 

Selain mengembangkan wisata Jawa Barat, Panitia Wanadri Trail Run 2019 juga ingin mengembangkan budaya lokal. Tak heran sepanjang event, diisi dengan tari-tarian daerah. Bahkan saat awarding, para jawara Wanadri Trail Run 2019, bukan naik podium, tetapi naik Sisingaan dan diarak keliling lapangan.

Bagi para anggota Wanadri, ajang ini juga jadi sarana reuni. “Ada sekitar 150 anggota Wanadri yang ikut event ini. Makanya acara ini juga jadi ajang kumpul-kumpul anggota.” Hampir tiap angkatan mengirimkan anggotanya untuk memeriahkan acara ini. “Untuk angkatan Rawa Laut ada 35 anggota yang ikut. Mulai dari yang kategori 5 K, 13, K, 25 K, hingga 50 K,” sela Dhasa Wicaksana yang turun di kategori 25 K.

Sebagai ajang kangen-kangenan anggota Wanadri, sembari menunggu pelari 50 K masuk garis finish, mereka dihibur oleh Wanadri Band. Bahkan beberapa kali, Abah Iwan Abdulrachman, salah stau senior di Wanadri yang juga dikenal sebagai musikus dan pecinta lagu ikut naik panggung, tentu dengan lagiu-lagu balada yang menjadi ciri khasnya.

Jalan makadam yang sebagian batunya tertutup rumput. Pelari harus hati-hati.

Penuh Kejutan

Race Wanadri Ultra Run 2019 sendiri punya rute yang benar-benar komplit. Ada jalan perkampungan, aspal mulus, makadam, hingga jalan tanah dengan “permadani” rumput yang empuk ketika kaki mendarat. 

“Kejutan” juga mewarnai sepanjang perjalanan. Setelah garis star, peserta langsung disuguhi jalan menanjak sepanjang lebih 500 meter. Tak heran sepanjang jalur perkampungan ini cuma terdengar tarikan napas para pelari yang saling memburu. 

Setelah keluardari perkampungan, langkah pelari langsung diarahkan ke kanan. Sebuah hamparan kebun teh dengan latar belakangan perbukitan yang sungguh instagramable. Beberapa pelari yang tak memburu posium pun langsung mengeluarkan smartphone. 

Untuk peserta yang mengambil kategori 13 KM juga bisa menikmati Curug Tuan. Sebenarnya ada jalur yang lurus, tetapi sepertinya panita sengaja melambungkan rute agar melewati jurug yang airnya jernih. “Wah jadi betah di sini,” celetuk salah seorang pelari setelah membasuh muka. Dari jurug tersebut, peserta dipaksa sedikit merangkak lantaran jalur yang harus dilewati cukup terjal.

Kejutan-kejutan berikutnya ketika peserta dipaksa jalan “membelah” perkebunan teh di jalur single trek yang juga menjadi jalan air. Beruntung pelaksanaan Wanadri Trail Run 2019 saat musim kemarau sehingga jalur ini tidak licin. Namun minusnya ada beberapa jalur yang berdebu.

Untuk peserta yang mengambil 25 K atau 50 K juga bisa menikmati spot-spot yang menarik lainnya. “Mereka akan melewati Bukit Tenjo. Di sini peserta bisa melihat Pantura dari atas,” kata Devin, salah seorang panitia. Tak hanya itu, pelari di katagori ini juga lewat Hutan Teh Purba. Lokasi ini dinamakan demikian karena pohon tehnya tinggi-tinggi dan sudah berumur puluhan tahun.

Sampai jumpa di Wanadri Trail Run 2020! 

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments