Pedalku.com – Badan boleh capai, tapi pasti akan terobati oleh keindahan Bumi Sulawesi. Begitu kira-kira yang diungkapkan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang, dalam sambutan tertulisnya saat melepas rombongan Jelajah Sepeda Manado-Makassar (JSMM). Upacara pelepasan dilakukan di kompleks Mega Mas, kawasan Bulevar, sekitar 10 km dari Hotel Novotel.

Begitu tiba di tempat start, peserta diajak pemanasan dengan ikut menari zumba yang dibawakan oleh tiga orang instruktur. Sayang, hanya beberapa peserta yang ikut serta. Lainnya? Sibuk berfoto-foto dengan latar belakang Gunung Manado Tua. Sisanya malah melihat para penari zumba.

Etape pertama ini boleh jadi menjadi etape pemanasan sekaligus penyeleksi. Bagaimana tidak, beberapa kilometer lepas dari pusat kota sudah dihadang tanjakan tipis arah Tomohon. Lalu berangsur menjadi tanjakan yang menguras tenaga. Belum lagi kondisi jalan yang sempit. Regrouping pun dilakukan lebih awal dari yang direncanakan.

Jalan terjal sedikit terhibur oleh pemandangan kanan-kiri di hari Senin pagi. “Enaknya gowes di Manado ya begini. Gak bisa fokus melihat ke depan,” kata anggota Manado Cycling Community yang ikut mengantar sampai Tomohon. Ayo, pedalis bisa menebak apa yang menyebabkan tidak fokus?

Ungkapan Sarundajang tadi seperti memperoleh pembenaran ketika elevasi mulai meninggi. Di beberapa spot terlihat pemandangan indah laut, bukit, dan kota Manado. Beberapa peserta sempat mengabadikan lansekap yang membius itu melalui tongsis. Padahal cuaca agak mendung. Kalau cerah pasti akan menampilkan pemandangan yang lebih spektakular.

Namun sebagus apapun pemandangan tak berefek pada mereka yang sudah kecapaian. Beberapa mulai terserang kram. Mereka pun harus merelakan diri digaruk tim evakuasi. Ya, tim sweeper kali ini cepat tanggap untuk melakukan evakuasi terhadap peserta yang tercecer.

Selepas tanjakan Tomohon untungnya peserta langsung ‘dimasukkan’ ke kantor Pertamina Geothermal Energy, Lahendong. Beberapa peserta agak mengeluh karena baru saja regrouping.

Beruntung ada bubur manado yang menghilangkan keluh itu. Kami pun tersadar bahwa selama di Manado, kami belum merasakan enaknya bubur Manado. Bubur itu pun ludes dengan cepat. Beberapa peserta tak kebagian. Demi mengobati mereka yang kecewa panitia penyambut mendatangkan kembali bubur Manado. Lagi-lagi masih banyak yang menyerbu.

Makan siang etape 1 masih di kantor Pertamina. Menu yang disajikan adalah nasi kotak dengan isi nasi dan seekor ikan bakar yang besar. Tak ketinggalan sayur dan dabu-dabu ~ sambal khas Manado. Meski cukup lama menunggu, namun peserta JSMM antusias menyantap makan siang di ruang tamu dan halaman depan kantor.

Tenaga yang sudah terisi ternyata bermanfaat ketika peserta JSMM diarahkan ke Danau Linow. Meski tak begitu luas, Danau Linow memberikan kesejukan yang dapat menjadi pelepas kepenatan menjalani keseharian. Selain main bebek-bebekan air kita juga bisa memancing di sini.

Danau Linow merupakan danau vulkanis dengan luas sekitar 34 hektar dan memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi. Air danau Linow sering berubah warna ~ dari hijau kebiruan menjadi biru keputihan serta warna-warna lainnya.

Seakan belum puas memandangi keindahan danau, peserta diajak berkeliling melihat danau dari sisi yang berbeda. Menjauh dari danau baru terlihat sumur-sumur eksplorasi Pertamina yang mengepulkan asap dari air yang mendidih oleh panas bumi.

Menuju Amurang jalanan relatif bagus. Sebagian besar sudah hotmix. Kanan kiri pepohonan lebat atau kadang rimbunan bambu membuat hari yang sudah mendung menjadi sedikit sejuk.

Sayangnya, turunan panjang di jalan mulus tadi membuat lengah seorang peserta. Danial, biasa dipanggil Pakcik karena berasal dari Malaysia ~salah satu pemenang undian Minang Bike ~ terjatuh. Kecelakaan yang dialami Pakcik cukup fatal karena ia jatuh tersungkur. Giginya rontok satu. Tangan kanannya lecet parah, tergerus aspal.

Sebelum matahari tenggelam, rombongan JSMM tiba di Amurang. Hanya saja peserta dan tim pendukung tak bisa menginap di satu penginapan karena keterbatasan tempat. TimJSMM pun terpencar di tiga lokasi penginapan.

Etape pertama Manado – Amurang sejauh sekitar 93 km pun usai sudah.

JSMM Etape 1

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments