Pedalku.com – Akhir pekan lalu, Boris Johnson ~ Walikota London, Inggris ~ hadir di Jakarta. Dalam kunjungannya ke Jakarta, Boris sempat berada di area CFD (car free day) Jakarta. Boris ditemani oleh Duta Besar Inggris Moazzam Malik, Presiden RI Joko Widodo dan  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hari Minggu (30/11/2014) yang sejuk itu Boris memberi hadiah 12 sepeda kepada pemerintah daerah DKI Jakarta.

Sayangnya, sumbangan 12 sepeda itu seolah kurang berarti bagi pemerintah Jakarta. Disewakan kepada warga sebagai alat transportasi jarak dekat? Ah… pemerintah Jakarta belum sanggup mengelolanya.

Jangankan untuk alat transportasi jarak dekat, sebagai sarana wisata di seputaran Monas pun Unit Pengelola Monas belum sanggup untuk mengelolanya! “Kami akan menanyakan dulu ke Pak Gubernur. Untuk sementara sepedanya belum bisa digunakan warga,” ujar Kepala UP Monas, Rini Hariani. “Tapi biar berfungsi, untuk sementara akan digunakan oleh petugas keamanan,” lanjut Rini.

Kondisi Jakarta memang sangat berbeda dengan London, yang sudah memiliki lajur sepeda serta infrastruktur pendukung lainnya. Warga London pun banyak yang menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi jarak dekat. Entah itu sepeda milik sendiri, ataupun sepeda sewaan dari Barclays Cycle Hire.

Dan perjuangan London menjadi salah satu kota ramah sepeda memang sudah dirintis bertahun-tahun yang lalu. Perjuangan yang dimotori oleh London Cycling Campaign (LCC), gerakan independen untuk membuat bersepeda di London menjadi lebih baik.

London-cyclists

Pada tahun 1981, keinginan LCC mulai membuahkan hasil dengan adanya perencanaan transportasi sepeda oleh pihak berwenang. Ken Livingstone, ketua Greater London Council saat itu, mengungkapkan perencanaan transportasi tersebut. Perencanaan itu juga didukung anggaran tahunan sekurang-kurangnya 1% dari total anggaran transportasi. Angka 1% itu bila dinominalkan senilai 2 juta poundsterling. Kira-kira 38,5 milyar rupiah bila menggunakan kurs saat ini.

Saat Ken Livingstone memenangi pemilihan Walikota London pada tahun 2000, perjuangan menjadikan London sebagai kota yang ramah sepeda semakin menuju ke arah yang benar. Tahun 2008, Ken mencanangkan target pertumbuhan pengguna sepeda tahun 2008 – 2025 sebesar 400%. Target yang didukung dengan peningkatan fasilitas parkir sepeda di tempat transportasi umum seperti kereta dan bus. Di tahun 2008 itu juga, Ken mencanangkan program 12 Cycle Superhighway.

Walau Ken kalah dalam pemilihan Walikota London tahun 2008, namun program transportasi sepeda tetap berjalan. Bahkan mungkin melaju lebih kencang dari sebelumnya, karena sang pengganti, Boris Johnson, merupakan penggemar sepeda.

Boris membuat gebrakan dengan menyewakan sepeda yang dapat digunakan untuk bepergian di kota London. Pada 30 Juli 2010, sebanyak 5.000 sepeda tersedia di 315 stasiun penyimpanan. Walau secara resmi mengusung nama Barclays Cycle Hire, penduduk London lebih mengenalnya sebagai Boris’ Bike.

Kini, London menjadi salah satu kota yang ramah bagi pesepeda. 4 dari 12 Cycle Superhighway sudah tersedia. Sisanya akan rampung pada tahun 2015.

Tak hanya melulu soal lajur sepeda, transportasi umum lain juga ramah bagi pesepeda, baik itu sepeda lipat maupun MTB. Pada rute tertentu dan jam tertentu, MTB dapat leluasa dibawa masuk ke dalam transportasi umum.

Ah….. seandainya Jakarta ramah bagi pesepeda……

 

Foto utama: http://www.flickr.com/photos/renjujoseph/

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments