Pedalku.com – Idealnya sih bersepeda itu aman, nyaman dan sehat. Tetapi kenyatannya, kejahatan kini mengintai mereka yang berhobi kereta  angin ini. Bukan karena sepeda kesayangan, digondol maling. Kejahatan terhadap para pesepeda kini semakin beragam.

“Gue cuma bisa bengong, ngeliat temen di depan dirampok. Teriakan kencang, enggak menghentikan aksi para penjahat,” ujar Adjie, seorang pesepeda, warga Tangerang Selatan. Adjie dengan mata kepalanya sendiri melihat, teman bersepedanya  di sebuah akhir pekan itu dirampok. Telepon pintar milik temannya, direbut paksa oleh pengendara motor. Kejadian yang berlangsung beberapa waktu lalu itu, terjadi di kawasan Foresta Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Jalanan di Foresta lazim dipakai oleh mereka yang berlatih sepeda on road. Jalanan lebar dan licin itu juga bisa menjadi penghubung bagi mereka yang mengarah ke kawasan trek MTB di Cihuni. Kabar perampokan di kawasan situ memang bukan hal baru. Beberapa cerita serupa juga menjadi tema obrolan para pesepeda.

Modusnya, perampok menggunakan motor memepet para pesepeda. Mereka biasanya mengincar telepon pintar yang biasanya ditaro di saku belakang jersey. Kejadian serupa dikabarkan juga terjadi di sejumlah tempat yang biasa digunakan para pesepeda. Para perampok mengincar pesepeda yang menggowes sendirian. Pernah ada kabar, pesepeda perempuan malah ditendang sepedanya sehingga terjungkal. Korban luka parah pada bagian kepala, sepedanya dirampas.

Sejauh ini belum terdengar berita adanya penangkapan terhadap pelaku perampokan terhadap pesepeda. “Jika polisi mau kan gampang. Apalagi handphone-handphone pintar sekarang sudah canggih. Ada kok aplikasi untuk menjejak handphone yang hilang,” ujar seorang pesepeda.

Berikut tips untuk menghindari perampokan seperti di atas.

Silakan diterapkan, jika masih juga terjadi perampokan ya mungkin anda sedang apes, dan kurang beramal… he he..

  1. Jangan menaruh handphone di saku belakang jersey. Penjahat akan menandai hal tersebut. Jika mereka merebutnya, anda tidak akan bisa apa-apa karena melepas stang sepeda akan menyebabkan anda jatuh.
  2. Taruhlah handphone di tempat lain. Saku celana bisa menjadi pilihan. Jika perlu, tidak perlu membawa gadget mahal, cukuplah handphone murah untuk sekedar berkomunikasi atau SMS.
  3. Jangan menggunakan earing phone, semisal untuk mendengarkan musik. Penampilan seperti itu akan memberi tanda kepada penjahat bahwa anda menggunakan handphone.
  4. Cobalah bersepeda  berkelompok. Usahakan jarak dekat antara teman seperjalanan. Hal itu akan mengurangi niat perampok untuk macam-macam.
  5. Jika cukup berani, menendang motor penjahat yang mencoba merebut handphone mungkin bisa menjadi pilihan. Siapa takut !?

 

Ayo, kapan teman-teman penggemar pesepeda memancing para penjahat itu keluar dan kita menangkapnya. Cara itu mungkin bisa ditempuh karena mengandalkan polisi, sepertinya mereka cukup sibuk juga ya. Bisa jadi laporan perampokan gadget itu tidak ada di polisi. Korban tidak melaporkannya ke petugas berwajib dan terhenti di cerita antara pesepeda itu.

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments