Pedalku.com – 200 tahun lalu sejarah mencatat salah satu letusan gunung berapi yang maha dahsyat. Letusan Gunung Tambora yang membawa kegelapan sejauh 600 km dari puncak gunung itu, selama 2 hari.

Dalam rangka memperingati 200 tahun letusan Gunung Tambora, berbagai kegiatan terlihat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu kegiatan itu adalah Tambora Bike, petualangan bersepeda menyusuri NTB sejauh 409 kilometer, yang diselenggarakan oleh Harian Kompas. Harian Kompas selama ini memang dikenal aktif mengadakan kegiatan bersepeda seperti Jelajah Sepeda, Bali Bike dan Minang Bike.

Tambora Bike akan diselenggarakan pada tanggal 9-11 April 2015, diikuti tak kurang dari 120 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Peserta terbanyak berasal dari Jakarta. Di antara peserta Tambora Bike, ikut pula Gubernur NTB, Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A serta 4 orang perwakilan dari komunitas sepeda tuan rumah kegiatan ini, Kompas Gramedia Cyclist (KGC).

Sebagian peserta pernah ikut dalam beberapa perhelatan Kompas Bike dan merasakan pelayanan ala bintang lima. Namun kali ini pengalaman berbeda akan mereka dapatkan. Selain rute yang lengkap, menantang dengan pemandangan indah, peserta hanya semalam menginap di hotel bintang 5, Hotel Lombok Raya. Tiga malam berikutnya mereka menginap di tenda. Termasuk semalam di Kampung Kompas Doro Ncanga kaki GunungTambora, bergabung dengan ribuan pendatang yang akan merayakan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora.

Para peserta akan menempuh perjalanan sepanjang 409 kilometer ~ terbagi dalam 3 etape ~ mulai dari Mataram – Kayangan – Poto Tano – Utan – Pidang – Doro Ncanga.

Etape Pertama (126 km) : Mataram – Kayangan – Poto Tano – Utan. Etape menuju pelabuhan penyeberangan ini relatif ramai dengan kendaraan. Selepas menyeberang dan berlabuh di Poto Tano peserta akan menggowes menuju tempat menginap di Utan. Dari Poto Tano menuju Utan, jalanan relatif datar dan lurus.

Seperti juga etape pertama, pada etape kedua (160 km) antara Utan – Pidang jalanan rolling akan dinikmati peserta. Bonus bagi peserta di etape kedua ini mereka akan menginap di tenda di pantai Pidang dengan pemandangan yang indah.

Bagi peserta Tambora Bike yang pernah mengikuti Jelajah Sepeda Kompas Bali – Komodo, etape ketiga (123 km) Pidang – Doro Ncanga (kaki Gunung Tambora) sangat berkesan. Tanjakan tajam langsung terhidang selepas start. Tanjakan terlihat seperti garis diagonal pada penggaris. Rutenya memang mirip dengan Jelajah Sepeda Kompas Bali – Komodo. Bedanya, di pertigaan Dompu peserta belok kanan menuju Gunung Tambora.

Sekitar 40 kilometer terakhir peserta akan menikmati tanjakan landai yang panjang serta jalanan lurus. Kiri-kanan jalan terbentang sabana yang menghijau, dengan kuda-kuda yang dilepas liar. Dari kejauhan tampak Gunung Tambora yang 200 tahun lalu meletus dan menyisakan sejarah.

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments