Pedalku.com – Setiap Jelajah Sepeda, menu kuliner khas daerah setempat selalu menjadi incaran peserta. Di Jelajah Sepeda Papua ini tentu terbayang juga betapa eksotisnya makanan khas Papua.

Di Sarmi, tim support JSP yang sudah tiba terlebih dahulu pada hari Minggu (31/5) sempat berkeliling mencari makanan khas Papua. Dokter Monica, tim medis JSP, bersama tim support lainnya sempat terlihat menikmati sate ulat sagu! Hiiiii……..

Bagi sebagian orang tentu akan geli memakannya. Jangankan memakan ulat sagu itu, melihatnya saja sudah bikin bergidik badan kita. Tapi bila pedalis berani memakannya, akan terasa keras pada bagian luar. Sementara itu bagian dalamnya terasa lunak. Rasanya pun manis asin.

Ulat sagu ini memiliki protein yang tinggi, tetapi hati-hati bagi yang ingin mencoba sate ulat sagu karena bagi sebagian orang dapat menimbulkan alergi. Kandungan protein pada ulat sagu mencapai 9,34%.

Ulat sagu ini biasanya ditemukan pada batang sagu yang telah membusuk. Untuk mengambilnya, batang sagu itu harus dibuka, karena ulat sagu berada di dalam batang sagu busuk. Ukuran ulat sagu dapat mencapai ukuran jempol orang dewasa.

Selain disate, ulat sagu juga kerap digoreng atau direbus. Bagi masyarakat Papua, ulat sagu termasuk makanan favorit mereka. Bahkan orang Papua suka memakan langsung ulat sagu itu begitu saja, alias dimakan hidup-hidup!

Makanan eksotis bagi sebagian orang memang selalu menarik. Pedalis mau mencoba ulat sagu hidup? Saya sih NO…..

 

Foto: @ZoeMonicaKJ

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments