Pedalku.com – Jalur yang dilalui peserta NusantaRun 3 bisa dibilang jalur horor. Bagaimana tidak, sepanjang jalan yang relatif sempit selalu dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Tak hanya kendaraan kecil, kendaraan besar seperti bus dan truk sering sekali dijumpai. Tak heran memang karena jalur itu jalur utama kendaraan antar kota.

Peserta pun awalnya tampak serba salah. Lari di pinggir jalan, mereka kerap diklaksonin oleh supir truk maupun bus yang tak sabar; mengejar setoran. Bila peserta memilih bahu jalan, risiko terjatuh atau keseleo menjadi lebih besar karena jalan yang dilalui rusak.

Kehororan jalur NusantaRun 3 semakin lengkap dirasakan oleh peserta dengan kontur jalan yang menanjak dari Bandung menuju Sumedang. “Semua tanjakan ibu tiri,” begitu kesan Gunawan Samiadjie, salah satu peserta untuk kategori relay. “Masa sekali nanjak minimal 5-6 kilo,” tambahnya.

Siapa yang tak kenal dengan tanjakan cadas pangeran? Itulah salah satu rute yang dilalui peserta.

Bagi peserta relay kedua, tanjakan mungkin bukan rintangan  yang akan dihadapi. Tetapi jalur sempit serta ramainya kendaraan bermotor tetap menjadi momok yang perlu diwaspadai. Selain itu di beberapa ruas tampak perbaikan jalan sehingga kendaraan harus bergantian.

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments