pedalku.com – “Ih… cewek kok jorok yah!” begitu komentar seorang pedalis saat disalip pedalis cewek di sebuah acara sepeda bersama. Sepintas memang terlihat jorok sepeda yang dipakai pedalis cewek tersebut. Rim yang kusam, frame penuh dengan cipratan lumpur. Begitu juga dengan sprocket dan RD-nya.

Saya hanya menukas, “Ah, siapa tahu habis offroad kemarin dan belum sempat mencuci.”

Namun, nasihat seorang pedalis lain perlu diperhatikan. Jangan biarkan lumpur mengendon terlalu lama di sepeda. Sesegera mungkin dibersihkan demi tunggangan kesayangan berumur panjang.

Bicara soal perawatan sepeda, mungkin 20 tips berikut bisa pedalis perhatikan.

  1. Dalam hal mencuci sepeda, hindari menggunakan air bertekanan tinggi terutama untuk komponen BB, hubs, kabel rem, dan shifter yang ‘telanjang’. Memang akan bikin kotoran lepas, tapi air bertekanan tinggi tadi kemungkinan malah bisa menekan kotoran masuk ke ruang-ruang kecil di komponen-komponen tadi.
  2. Jangan gunakan WD-40 atau penetran sejenis lainnya untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak. Soalnya, WD-40 gunanya untuk meluruhkan dan mengencerkan gemuk/grease di sepeda, Akibatnya, benda-benda bergerak tersebut bisa aus karena pelumasnya hilang.
  3. Lumasi secara berkala kabel-kabel rem dan shifter serta rantai. Rantai yang kering selain berisik juga bisa mengikis gir.
  4. Cek tekanan ban. Jaga jangan sampai terlalu kempes karena mudah tertusuk benda. Selain itu ban kempes membuat ban dalam terlipat. Berapa tekanan yang diperbolehkan bisa dicek di bagian luar ban.
  5. Periksa kelurusan rim/velg. Rim/velg yang peyang sehingga goyang bisa menghambat putaran roda, terutama yang tidak menggunakan discbrake karena velg/rim tadi menggerus kampas rem.
  6. Cek kekencangan baut as roda (quick release bagi yang menggunakan). Akan fatal akibatnya jika roda lepas saat jalan. Coba goyang kiri-kanan roda,kencangkan bila longgar.
  7. Cek kinerja shifter, RD, dan FD. Jika tak berkinerja baik akibatnya tak sefatal baut as roda yang longgar. Namun bisa mengganggu gowesan kita karena bisa saja gigi loncat-loncat tidak pas posisinya.
  8. Ganti bagian-bagian sepeda yang bergerak jika sudah aus. Jangan pelit. Utamakan keselamatan pedalis.
  9. Atur jarak main rem. Jika terlalu ‘dalam’ bisa-bisa kurang menggigit dan jika ada alangan mendadak sepeda tidak bisa berhenti. Sebaliknya, jika terlalu ‘dangkal’ kampas rem riskan bergesek dengan velg atau rotor (discbrake) dan mudah ngunci bila mengerem mendadak (panic braking). Kalau tuas rem pedalis memiliki fitur ‘reach adjuster’, atur tuas rem tersebut berada pada buku jari kedua jari pengereman. Hal ini akan mengoptimalkan kekuatan jari ketika mengerem.
  10. Cek karet handle grip sepeda pedalis. Harus mencengkeram setang dengan kuat. Bayangkan ketika mau mengerem mendadak karet grip tersebut lepas.
  11. Usahakan untuk meletakan barang bawaan di sepeda, bukan di tubuh. Hal ini akan berpengaruh terhadap reaksi pesepeda menghadapi medan. Selain itu bikin pegel kalau bawa barang di badan..
  12. Atur posisi tinggi sadel dan tinggi handle post (bagi seli) di posisi yang ‘benar’ bukan di posisi yang ‘nyaman’.
  13. Gunakan pakaian yang nyaman ketika bersepeda. Hindari aksesori yang menjuntai agar tak tersangkut di jari-jari. Kalau menggunakan celana panjang, gulung atau pakailah ‘pants clip’ agar celana tidak tersangkut di crank atau kotor.
  14. Untuk sepeda lipat, rawatlah sambungan rangka. Bila mungkin bongkar dan berilah gemuk (grease) yang baik. Enggak perlu pakai grease yang tahan panas sampai sekian ratus derajat. Soalnya, engsel seli enggak akan sepanas itu walaupun dijemur matahari sekalipun. Pakai saja grease yang mengandung silikon, teflon, atau white lithium grease. Bila enggak mau repot, semprot saja dengan pelumas cair macam silicon spray. Mau yang murah meriah? Minyak singer. Sayang, mudah hitam.
  15. Hindari melumasi kabel rem dan shifter dengan oli bekas. Oli bekas mengandung banyak butiran/kotoran yang kecil. Hal ini malah bisa membuat gesekan kabel makin seret. Paling mudah, murah, dan bagus: gesekkan kabel-kabel tersebut ke lilin  Dijamin loncer deh. Enggak akan kalah loncernya sama kabel bagus semacam XTR sekalipun.
  16. Atur ketinggian shifter dan tuas rem, sesuaikan dengan posisi duduk pedalis. Tuas rem yang terlalu mendongak atau merunduk memperlambat reaksi jari pedalis meraih tuas rem, mengurangi kekuatan jari mengerem, dan juga bikin pegel pergelangan tangan.
  17. Periksa secara berkala kekencangan semua baut di sepeda, terutama seli yang sering dilipet-buka.
  18. Setelah dicuci, angin-anginkan dan jemur sepeda agar air yang tersisa mudah menguap. Tindakan ini untuk menghindari karat pada sepeda berbahan besi (kromoli, hi-ten, dll). Jangan lupa, cek juga lubang pembuangan air yang lazimnya berada di bawah BB. Jangan sampai lubang itu tersumbat kotoran.
  19. Jangan lupa sepedanya secara berkala dipakai. Sepeda yang lama dipakai lebih cepat rusak dibandingkan dengan sepeda yang sering dipakai lo!
  20. Jika ingin “menganggurkan” sepeda, simpan sepeda dalam kondisi melayang. Maksudnya roda tidak menyentuh lantai, frame jangan kena tembok, dan bungkus bagian-bagian yang ada kemungkinan digigit tikus..

Semoga tips-tips tadi membantu pedalis. Jika ada tips lain atau menanggapi tips di atas silakan komentar di kolom yang tersedia.

Selamat merawat.

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

3 comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments