pedalku.com – “Jadi masih tetap mau ikut Komando Run?”

“Iya Pak.”

“Ya sudah, tinggal seminggu. Besok coba latihan lari pelan dulu.”

Begitulah sepenggal percakapan seorang bapak dan anaknya yang berusia 13 tahun.

Sang anak memang terpesona dengan dunia ketentaraan sehingga sudah menancapkan cita-citanya menjadi seorang tentara. Makanya, setelah tahun lalu ikut Komando Run, tahun ini ia pingin ikut lagi meski ada kendala.

Ya, sebulan sebelumnya ia mengalami patah salah satu jari kakinya akibat main bola bertelanjang kaki. Sempat bengkak selama beberapa hari akhirnya mengempis namun jalannya masih pincang.

Akibat patah jari kaki itu dia tidak sempat ikut menjadi Putra Altar dalam serangkaian upacara Paskah di gerejanya.

Latihan pertama berlarinya setelah dirasa kakinya nyaman untuk berjalan hanya bisa menempuh 1,5 km.

“Jangan memaksakan diri. Pelan-pelan saja,” kata sang Bapak.

“Iya Pak. Tapi sudah agak mendingan ini.”

Tiga hari sebelum hari-H mencoba lagi dan dapat 3 km. Ditambah dengan jalan kaki sehingga total hampir 10 km.

“Perut tadi agak sakit Pak.”

“Kurang pemanasan mungkin. Atau cara bernapas salah. Nanti coba pemanasan di perlama.”

***

Begitulah, tanggal 23 April 2017 Bapak dan anak itu sudah sampai di Lapangan Banteng pukul 05.00 lewat sedikit.

Kali ini pemanasannya cukup lama sehingga si anak merasa nyaman. Apalagi dari panitia juga menyediakan waktu untuk pemanasan bersama-sama.

“Jangan memaksakan lari kalau masih ada yang sakit. Terus minum di setiap pos minum ya,” wanti-wanti sang Bapak yang ikut nomor 21K.

Nomor 21K start pukul 06.00, disusul 10K pukul 06.15, dan terakhir 06.30 untuk nomor 5K, nomor yang diambil anak berusia 13 tahun tadi.

Dari Lapangan Banteng rute nomor 21K menuju Gambir, memutari Patung Tani, menuju Medan Merdeka Selatan, lalu ke jalur CFD sampai Patung Pemuda di Senayan, balik menuju Istana, dan masuk ke Lapangan Banteng lagi.

Di beberapa tempat keberadaan tentara sangat membantu, terutama di beberapa lampu lalu lintas. Hanya saja, keriuhan di Bundaran HI serta Dukuh Atas sedikit menghambat laju para peserta.

Juga perputaran untuk nomor 10K di seputaran Semanggi tidak begitu kentara.

Alhasil, beberapa peserta 10K ada yang terbawa peserta 21K. Yang sadar salah langsung putar balik. Seperti yang dilihat si Bapak tadi, ada peserta 10K putar balik di FX Sudirman.

***

Si Bapak sempat waswas begitu finish tidak menjumpai anaknya di tempat yang sudah ditentukan. Ditelepon juga tidak membalas.

Padahal waktu finish si Bapak sekitar pukul 8.30. Dengan berasumsi si anak lari paling lama satu jam, berarti sudah menunggu sejam lebih.

Apakah mengalami cedera?

Beruntunglah ada teman si Bapak tadi yang melihat si anak dan langsung diteleponnya.

“Tadi menunggu di mana?”

“Ya di bawah patung, tapi di sisi tangga sana Pak.”

“Walah, padahal Bapak mencari-cari di seputar situ tadi.”

“Tadi sempat mencari toilet tapi tidak ketemu. Ini sudah kebelet Pak.”

“Ya sudah, ayo cari toilet. Gimana larinya tadi? Ada masalah?”

“Sempat jalan sih Pak. Tapi tidak lama. Lari pelan-pelan juga.”

“Catatan waktunya berapa?”

“31 menit Pak.”

Duh, lama sudah menunggunya. Juga menahan pipis, batin si Bapak.

Setelah selesai pipis dan foto-foto sebentar, si anak mengajak makan karena sudah terasa sangat lapar.

Sambil makan mereka saling bercerita pengalaman masing-masing. Si anak merasakan aura yang sama dengan tahun sebelumnya. Apalagi kali ini sempat melihat aksi terjun payung. Tercetus untuk tahun depan, jika masih ada, ikut 10K.

“Ya harus dipersiapkan sejak sekarang. Syukur-syukur bisa tembus di bawah satu jam waktunya,” kata si Bapak mencoba bijak dan memberi semangat.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, Komando Run yang kedua ini berjalan cukup sukses. Ribuan pelari dari beberapa nomor terlihat bergembira berfoto-foto di seputaran Patung Pembebasan Irian begitu finish. Tentu dengan medalinya.

“Medali kali ini lebih besar. Bagus lagi!” celetuk seorang Mbak-mbak.

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments