Pedalku.com – Bogor telah mencanangkan diri sebagai The City of Runners alias Kota Para Pelari, sejak awal tahun ini. Sejalan dengan itu Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mencoba membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung itu. Selain fasilitas trotoar yang lebar agar nyaman menjadi  lintasan lari yang mengelilingi Kebun Raya Bogor sepanjang 4,2 kilometer, sejumlah taman di kota yang di zaman kolonial bernama Buitenzorg itu juga ditata dan dirapikan. Dengan demikian, warga yang memiliki hobi berlari bisa memanfaatkannya.

Sebagai kota yang tidak jauh dari Ibu Kota, Bogor memang ideal bagi mereka yang memiliki hobi berlari untuk mencoba lintasan di kota ini. Selain bisa dilaju langsung dari Jakarta, mereka juga bisa sekalian berwisata di kota yang juga terkenal dengan wisata kuliner itu. Apalagi sejumlah hotel, penginapan – yang bisa dipesan dengan mudah dari berbagai aplikasi: Traveloka, Airy Room atau Airbnb – tersedia banyak dengan beragam harga yang bersahabat. Sebut saja, Sabtu malam mereka menginap sambil malam mingguan di hotel dan penginapan yang tersedia, Minggu pagi lari yang dilanjut dengan wisata kuliner. Setelah itu, wisatawan menyempatkan diri berbelanja atau window shopping di berbagai factory outlet yang juga banyak tersebar di kota tersebut.

Pencanangan Bogor sebagai The City of Runners itu rupanya tidak tanggung-tanggung. Walaupun berbagai kota di Indonesia telah menyelenggarakan lomba lari maraton, Bogor menghadirkannya dengan cara berbeda. Untuk pertama kalinya kota itu akan menggelar Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 yang akan berlangsung 9 Juli 2017.

Bagi para pelari Indonesia, hajatan maraton dengan waktu start pukul 02.00 pagi merupakan sesuatu baru. Pelari bukan saja akan berlari dalam suasana sejuk, dan tidak terpapar matahari, mereka juga akan terhindar dari situasi lalu lintas yang di berbagai kota seringkali menganggu kenyamanan para pelari. Panitia Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 memastikan, rute para pelari akan dibuat seaman dan senyaman mungkin. Panitia menjanjikan, lampu-lampu penerangan jalanan di sepanjang lintasan akan lebih terang daripada biasanya. Selain akan diterjunkan lebih dari 400 orang marshal, pasukan Polisi Pamongpraja Kota Bogor pun akan diturunkan dengan kekuatan penuh. Lebih menarik lagi, lokasi race central akan berada di Kebun Raya Bogor, sebuah daerah tujuan wisata utama Bogor.

“Kami ingin event ini menjadi milik semua pelari yang berasal dari berbagai komunitas lari dari seluruh Indonesia. Bogor ingin dikenal sebagai kota para pelari atau The City of Runners,” kata Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Hajatan maraton yang ditargetkan akan diikuti oleh sedikitnya 3.500 orang pelari ini terbagi kategori maraton, half marathon serta 10K dan 5 K. Uniknya, biaya pendaftaran untuk event MBSM 2017 ini sebesar Rp 535 ribu (full marathon) mengambil angka dari usia kota Bogor yang tahun ini adalah ke-535 tahun. Menurut Pengarah Lomba (Race Director) Mandiri Bogor Sundown Marathon, Safrita Aryana, khusus para pelari yang mendaftarkan diri bersama-sama – minimal 10 orang pelari– dari komunitas larinya mendapatkan harga khusus. Pendaftaran dibuka hingga 20 Juni 2017 atau setelah slot kuota terpenuhi.

Informasi lengkap bisa dilihat di https://www.bogorsundownmarathon.com/

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments