Pedalku.com – Berapa banyak sepeda di rumah pedalis? Lebih dari satu? Dari beragam jenis? Ada MTB, roadbike, seli, fixie?

Jika merasa koleksi sepeda di garasi atau pekarangan rumah terlalu banyak dan ingin sepeda yang bisa untuk banyak aktivitas, Polygon Strattos S7 bisa dijadikan pilihan.

Meski sedikit bergoyang saat digunakan untuk menaklukkan tanjakan sembari berdiri, toh S7 nyaman untuk gowes akhir pekan keliling  Jakarta yang tak banyak tanjakan (kecuali jalan layang, dan itu tak seberapa). Kenyamanan itu merupakan kolaborasi dari kualitas masing-masing komponen serta sentuhan kenyamanan dalam hal daya tahan sepeda.

stratos s7 grupset
Kombinasi crankset 50/34 dan sprocket 11/28.

Bahkan untuk menerjang trotoar saat macet – karena terburu-buru mengejar waktu, Strattos S7 masih oke-oke saja. Asalkan tekanan ban pada kondisi yang pas. Takutnya kalau kurang tekanan bisa terkena snake bite saat memaksa turun dari trotoar ke jalan raya.

S7 merupakan pembaruan frame Polygon 2016 ke frame karbon ACX yang dikenal karena ketahanannya. Frame ini dibuat dari serat karbon Toray T-700 dan serat modulus tinggi yang sama dengan pendahulunya.

(Baca juga: Keseriusan dan Konsistensi Polygon di Eurobike 2017)

Namun, S7 menghembuskan aura tunggangan yang mewah, dalam bobot yang lebih ringan namun lebih kokoh karena beberapa pembaruan desain. Ini termasuk seat-stay yang lebih sempit dan lurus yang akan meredam kontur jalan yang gak mulus.

Selanjutnya, tabung atas (top tube) yang melengkung namun cenderung datar merupakan kelebihan lain dari S7 ini. Berfungsi seperti per daun, bekerja sama dengan seat stay tadi, berperan dalam meredam getaran di jalanan yang tak mulus. Misalnya pada aspal di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, selepas Semanggi dan sebelum Hotel Kartika Chandra yang saat ini ditulis (medio September 2017) sedikit gradakan.

stratos s7 dropbar
Headtube S7 yang dibuat agak meruncing.

Pada bagian depan, Polygon menggunakan headtube yang agak meruncing untuk meningkatkan kekakuan. Efeknya terasa saat menikung pada turunan, atau saat tikungan terakhir sebelum melakukan sprint memasuki garis finish.

Untuk menambah kekokohan kayuhan, Polygon menggunakan Shimano PressFit BB86. Cangkang BB yang lebih lebar pada sepeda ini mampu menampung BB yang besar sehingga mampu mentransfer tenaga secara efisien ke drivetrain sambil mengurangi gerakan menyamping yang memboroskan energi.

Untuk shifting dan pengereman, S7 dilengkapi dengan groupset Shimano 105 yang mumpuni untuk melibas rolling. Pedalku mengalami sendiri saat menyusuri sisi barat Pulau Lombok, dari daerah tiga Gili menuju kawasan Senggigi saat ikut Grand Fondo New York (GFNY) Lombok. Begitu mencapai puncak tanjakan dan menikmati turunan, saat menanjak lagi tak perlu terburu-buru menyiapkan kombinasi gir yang tepat agar tanjakan bisa dilalui.

(Baca juga: Traveling Dengan Cara yang Berbeda Menggunakan Polygon Bend RIV)

Sementara gabungan crankset 50/34 dengan kaset 11/28 membantu pedalis dalam kayuhan turing yang panjang, terlepas kondisi medan jalannya. Perpindahan kaset halus dan shifting pun mulus menggunakan 105 derailleurs.

Untuk pengereman, rem 105 cukup mumpuni menghentikan laju sepeda saat berhenti di water station atau titik finish. Atau ketika tiba-tiba di jalan berpapasan dengan teman dan ingin mengobrol-obrol sebentar. Bagi pemula, untuk melaju dengan kecepatan 50 kpj pun masih cukup percaya diri.

stratos s7 frame
Rem mumpuni untuk pemula yang pingin ngebut.

Apalagi rodanya menggunakan Entity XL3 yang enteng dan “diikat” dengan jari-jari aero yang menyatu dalam as (hub sealed bearing). Sebagai penapak jalan adalah Schwalbe Lugano 700x25c.

Komponen lain seperti handlebar, stem, seatpost, dan sadel memakai jasa Entity Xpert. Untuk penggunaan jarak jauh, sadel ini lebih dari cukup. GFNY Lombok yang menempuh jarak sekitar 160 km pun bisa dilalui dengan pantat yang nyaman.

Jadi, kenapa harus ragu memilih Strattos S7 yang berat totalnya 8 kg ini? (Susanta Agus)

Spesifikasi:

Frame: ACX CARBON ROAD FRAME
Front Fork: ACX ENDURANCE ROAD, CARBON TAPER STEERER
Shift Lever: SHIMANO 105 ST-5800
Derailleur Front: SHIMANO 105 FD-5800-F
Derailleur Rear: SHIMANO 105 RD-5800-SS
Brakes Front: SHIMANO 105 BR-5800
Brakes Rear: SHIMANO 105 BR-5800
Brake Levers: INTEGRATED WITH SHIFTER
Crankset: SHIMANO 105 FC-5800 50X34T, 170MM(47-50), 172.5MM(53-56), 175MM (59)
Bottom Bracket: SHIMANO PRESS-FIT BB
Chain: KMC X-11
Cassette: SHIMANO 105 CS-5800, 11-SPEED 11-28T
Wheelset: ENTITY XL3, 20H, SEALED BEARING HUBS
Tires: SCHWALBE LUGANO, 700X25C, CLINCHER
Saddle: ENTITY FLUX, CR-MO RAIL
Seatpost: ENTITY XPERT, ALLOY, 27.2X350MM
Stem: ENTITY XPERT, ALLOY, 90MM(47-50), 100MM(53-56), 110MM(59)
Handlebar: ENTITY XPERT, ALLOY, 400MM(47-50), 420MM(53-56-59)
Headset: FSA NO.42/ACB, TAPER ID:42/52MM

Kontributor Netfit.id

Tertarik untuk berbagi cerita mengenai sports, lifestyle and happiness? Jangan segan untuk berbagi dengan yang lain.

Kirimkan saja artikelnya ke [email protected]

View all posts

1 comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments