Pedalku.com – Lebaran sebenarnya sudah lama lewat. Tapi tak ada salahnya bila pedalku.com selaku website yang menjadi tempat “ngumpul” para pedalis memprakarsai acara halal bihalal. Nah, biar nuansa sepedanya jadi kental, maka namanya jadi Pedal Bihalal yang bermakna halal bilahal antar para pedalis alias pesepeda.

Apa sih acara di Pedal Bihalal? Seperti judul di atas, Pedal Bihalal itu sebagai ajang ngumpul para pedalis, untuk saling bermaaf-maafan. Setelah itu dilanjut dengan ngobrol-ngobrol, sharing pengalaman gowes atau ngobrolin sepeda. Siapa tahu saat ngobrol-ngobrol itu tercetus ide untuk gowes bareng atau bikin sesuatu. 

Saat kami merancang Pedal Bihalal ini, banyak pertanyaan kenapa lokasi dipilih di Jalur Pinggir Cisadane atau yang sering disingkat JPC. Ada argumen kuat yang membuat kami sepakat. Jalur Pinggir Cisadane Mountain Bike Park ini akan menjadi trek sepeda masa depan di Tangsel. Bahkan lokasi ini akan dicanangkan sebagai lokasi wisata. Keberadaan JPC yang berlokasi di Kel. Keranggan, Kec. Setu, Tangsel ini didukung penuh oleh Pemkot Tangsel, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum.

Keberadaan trek JPC juga masih relatif baru. Maka tak ada salahnya, bila di acara ini, pedalku.com juga ingin memperkenalkan trek mountain bike berjarak 6 km ini. Jadi bagi peserta Pedal Bihalal yang datang dan membawa sepeda MTB, wajib mencobanya. Bisa mencoba full atau setengahnya.

Kami juga memprakarasi gowes bareng ke lokasi acara dengan titik kumpul di Bintaro XC jam 07.00. Tikum ini dipilih karena memberi kesempatan kepada peserta yang naik kereta atau mobil. Selanjutnya rombongan akan gobar ke lokasi.

Sebagai catatan saja, JPC adalah mountain bike park yang relatif masih anyar. Maka fasilitas pun belum lengkap. Jadi mohon dimaafkan sebelumnya, bila banyak kekurangannya.

Oh ya… di acara temu pedalis ini, kami juga didukung penuh oleh Komunitas Sepeda Kompas Gramedia Cyclist, Gosema Bersama Garda dan tentu pengurus Jalur Pinggir Cisadane.

Sampai ketemu di hari Sabtu!    

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments