Netfit, Jakarta— Maraknya kembali bersepeda, ternyata menjadi sasaran kejahatan. Selain mengetahui, banyak sepeda berharga belasan, puluhan hingga di atas seratus juta rupiah, para begal juga mengincar telepon genggam atau perlengkapan lainnya para pesepeda. Seorang pesepeda, dibegal saat bersepeda sendirian di bilangan Kuningan, Jakarta, Sabtu (10/10/2020) pagi. Pembegal menggunakan sepeda motor saat memepet dan mengancamnya dengan pisau.

Dalam sebuah video yang beredar di berbagai grup What’sapp, seorang goweser bernama Galih dibegal saat bersepeda sendirian. “Dibegal gue. Gue dipepet saat gowes,dirangkul dan diancam pisau. ‘Lu diem, apa gue tusuk!,” katanyal. Menurut Galih, pembegal berkendaraan motor tanpa pelat motor itu beraksi berdua.

Telepon genggam Galih, langsung diambil para begal. Dia tidak menyadari saat begal itu merangkulnya. Namun saat diancam pisau, dia baru menyadari bahwa dirinya dirampok. Dia tidak sempat terjatuh karena dirangkul. Menurut Galih, kejadian tersebut berlangsung sebelum Tanjakan Kuningan, Jakarta Selatan. “Gue udah teriak-teriak, ‘maling, maling!’ tapi enggak ada orang, sepii banget saat itu,” katanya.

Galih, seorang pesepeda dibegal di kawasan Kuningan, Jakarta pada hari Sabtu (10/10/2020). Foto: WA Grup

Korban lain

Sementara itu tangkapan layer Instagram Reni Setiawati (@reni_setiawati) yang juga beredar di grup WA juga menceritakan kejadian dirinya dibegal pesepeda motor saat bersepeda. Reni dibegal saat bersepeda di pagi hari, sekitar pukul 06.20. “Karena aku melawan, aku keseret. Alhamdulillah Allah SWT masih saying sama aku,” katanya.

Reni menduga, begal yang merampoknya kurang profesional. Merka sepertinya mengincar telepon genggamnya yang dia cantolkan di handle bar sepedanya. “Karena aku melawan, mereka hanya bisa menjorikin aku,” katanya. Dia terseset sehingga terguling dari sepedanya. Dia tertolong karena saat itu sejumlah premotor dan pesepeda berdatangan. Para begal pun segera kabur. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami retak pada pergelangan kaki. “Hati-hati buat yang sepedaan sendirian,” pesannya.

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments