Netfit.id, Jakarta—Baru saja Senin (26/10/2020) pagi, beredar viral seorang marinir dibegal saat bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (27/10/2020) ini menyusul kejadian pembegalan juga menimpa seorang pesepeda di bilangan Puri Indah, Jakarta Barat. Pelaku tidak pandang bulu memburu korbannya: sipil maupun tentara. Warga mengharapkan, polisi segera meringkus para pembegal yang membuat resah para penggemar olah raga sepeda maupun lari tersebut.

Netfit.id telah memberitakan kejadian begal tersebut. Namun ternyata kejadian terus berulang. Pelaku biasanya berdua menggunakan sepeda motor yang kemudian memepet pesepeda ataupun pelari. Setelah memepet, dengan pisaunya mereka mengancam korban menyerahkan hartanya atau ditusuk. Para begal tidak saja merampas telepon genggam yang biasa ditaruh di saku belakang jersey, tetapi juga merebut tas. Kejadian yang menimpa Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko misalnya, merampas tas milik Pangestu yang diletakan di sepeda saat dirinya melintas di bawah jembatan penyeberangan, seberang Gedung Kemenhan. Anggota marinir tersebut mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di kepala belakang.

Pemain sinetron, yang juga instruktur yoga dan pesepeda, Anjasmara juga tak luput dari aksi kejahatan ini. Saat bersepeda, Senin (19/10/2020) di bilangan Jalan Sudirman, Anjasmara juga dipepet dua orang yang berboncengan sepeda motor. Pembegal berupaya merebut telepon genggamnya. Dia sempat melawan para penjahat itu yang menyebabkan dirinya terseret sejauh tiga meter. Pemain sinetron itu mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

Foto: Instagram B2W Indonesia

Selain kejadian-kejadian yang terekspose media, sejumlah pesepeda juga menyampaikan pengalaman yang menimpanya akibat aksi kejahatan tersebut di berbagai media sosial. Seorang pesepeda juga menceritakan kejadian penjambretan yang menimpanya pada Minggu kemarin 25 Oktober 2020 jam 8:05 berlokasi di Jl Kyai Maja, Jakarta Selatan.

Menimpa Pelari Juga

Aksi begal ini tidak melulu menimpa para pesepeda. Seorang pelari, Ruby juga menjadi korban aksi jahat para begal ini di bilangan Pluit, Jakarta Utara. Saat kejadian, Ruby yang sedang berlari dipepet oleh begal yang menyenggol bahunya dengan keras. Kejadiannya tiba-tiba.

“Enggak kepikir dia mau ambil HP saya,” katanya. Walaupun sempat tarik-tarikan handphone, dia didorong dengan keras sehingga terlempar ke aspal. Perempuan itu akhirnya menyerah karena berhadapan dengan dua pembegal yang tinggi besar. Ruby mengalami cedera yang menyebabkan dia harus berhenti berlari sementara.

Semakin maraknya begal di Ibu Kota ini membuat resah para penggiat olahraga sepeda maupun lari. Beragam kejahatan terhadap pesepeda itu menjadi ironis dengan pemerintah agar masyarakat semakin menggunakan sepeda untuk kegiatan transportasi. Sejumlah kalangan memperkirakan, meningkatnya aksi begal ini sedikit banyak kemungkinan dari meningkatnya street crime (kriminal jalanan) karena banyak orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

Pihak Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus untuk menangani para pelaku tindak begal terhadap pesepeda ini. Masyarakat masih menunggu hasilnya.

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments