Netfit.id – Ada satu hal yang menjadi keprihatinan bersama terkait dengan melonjaknya pasien Covid-19 beberapa minggu terakhir ini. Disinyalir, penyebaran virus ini dimulai dari kegiatan makan bersama, yang mau tak mau semua harus buka masker.

Keprihatinan ini juga sempat dilontarkan oleh Toto Sugito, penggiat bersepeda ke kantor yang juga co-founder Bike to Work Community dan Wakil Ketua Umum PB ISSI saat bincang-bincang di acara IdeaTalk, Jumat pekan lalu (29/1).

Om Toto, begitu pria ini dipanggil, masih tetap rajin bersepeda minimal tiga kali seminggu saat pandemi sekarang ini. Bahkan kadang, ia gowes bareng dengan beberapa koleganya. Hanya saja, setelah kelar gowes, ia dan teman-temannya langsung bubar. “Tidak ada acara makan-makan,” tandas Toto. 

Pasalnya, acara makan-makan itu, lanjut Toto bisa menjadi pintu masuk penularan Covid-19, lantaran saat itu mereka membuka masker. “Sudah banyak contoh kejadian penularan saat makan-makan.”  Salah satu yang belakangan santer diberitakan adalah yang menimpa Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo. 

Dalam siaran pers Satgas Penanganan Covid-19, 23 Januari lalu, Doni yakin dirinya terpapar Covid-19 saat makan bersama, yang mengharuskannya melepas masker.

Peristiwa ini terjadi saat Doni selama sepekan memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. Padahal, selama 11 bulan sejak menangani pandemi Covid-19, ia selalu melakukan protokol kesehatan secara ketat.

Keprihatinan  ini langsung disambut oleh Gerakan Pakai Masker (GPM). Lembaga nirlaba yang diprakarsai para tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis senior, tokoh perempuan, dan para profesional ini kembali menggandeng media untuk melakukan kampanye “Hati-hati Makan Bersama”.

Kampanye yang diluncurkan pada Senin (1/2) pagi ini diharapkan bisa meredam kian luasnya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia yang telah menjangkiti lebih dari 1 juta orang, sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020. 

Gerakan ini merupakan kelanjutan kampanye #MediaLawanCovid19 sebelumnya seperti Jaga Jarak, Jangan Lengah, Jangan Mudik, Aman Pakai Masker, dan Peduli Sekitar Kita. 

Sementara Epidemolog Universitas Indonesia, yang juga Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menambahkan, ada penelitian yang menemukan indikasi penularan kepada sejumlah tenaga kesehatan terjadi saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker. 

Dengan kondisi tersebut perlu adanya kewaspadaan di masyarakat dengan menjaga protokol kesehatan saat makan bersama seperti:

  • sedikit orang (seperempat kapasitas ruang makan).
  • pilih ruang terbuka.
  • jaga jarak (1,5 meter jika bersebelahan, dan 2 meter jika berhadapan).
  • jangan berbicara (kenakan masker saat bicara).
  • batasi waktu makan (30 menit).

Dengan mematuhi protokol kesehatan saat makan ini diharapkan penyebaran virus Covid-19 yang belakangan ini makin cepat bergerak di Indonesia dapat diredam.

Cak KRIS

Suka lari, sepeda, dan kegiatan luar ruang. Aktivitas ini sering dituangkan dalam tulisan, foto, video di sosial media, wesbite atau untuk kebutuhan cetak. Tujuan utamanya, hanya sebagai dokumentasi, agar terekam jejak digitalnya. Syukur-syukur bisa menjadi inspirasi atau malah bisa berbagi keberkahan. Salam Sehat.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments