Beberapa mekanik sepeda melakukan trik khusus untuk memasang rantai sepeda. Bukan trik yang baik yang akan dibahas, tetapi trik negatif yang mereka lakukan. Tricky istilah untuk trik yang cenderung negatif, penuh tipu daya.
Rantai sepeda memiliki pin khusus untuk menyambung rantai, tidak semua rantai memang. Pin ini terletak di ujung rantai baru yang belum terpasang. Sekilas tampak sama dengan pin lainnya. Tetapi bila diperhatikan dengan seksama, tampak sedikit berbeda dengan pin lainnya. Mudahnya perhatikan saja salah satu pin yang berbeda dengan pin-pin lainnya. Contoh rantai Shimano HG-51, ada 1 pin yang terlihat rata tidak ada ada cekungannya.
Nah bagaimana praktek tricky beberapa mekanik nakal saat memasang rantai? Ternyata mereka tidak menyambung rantai menggunakan pin khusus tersebut! Karena mereka tidak mengerti? Ah itu mungkin alasan saja.
Saat memasang rantai, perlu diukur terlebih dahulu panjang rantai. Biasanya rantai terlalu panjang, jadi perlu beberapa mata rantai dipotong. Tetapi yang dilakukan bukan memotong rantai pada ujung yang tidak dipasang pin penyambung. Mekanik nakal memotong rantai yang ada pin penyambung. Penyambungan rantai kemudian dilakukan dengan menggunakan pin tempat mata rantai dipotong. Rantai tentu terpasang dengan baik. Terlihat tidak ada yang salah. Sepeda tentu lancar-lancar saja saat digowes. Tetapi apa yang bisa terjadi dengan cara itu?
Masalah akan terjadi bila melalui jalan rusak. Apalagi bila sepeda digowes ke turunan trek makadam. Guncangan-guncangan dari trek makadam membuat pin penyambung tadi lambat laun bergeser. Semakin lama semakin bergeser keluar, dan tiba-tiba rantai terlepas.
Kalau cuma lepas rantai tidak terlalu berarti. Tinggal pasang lagi, dengan syarat ada yang bisa pasang rantai. Nah kejadian lebih fatal kalau saat pin bergeser, rantai tersangkut di RD (rear derailleur) dan membuat anting RD bengkok bahkan patah.
Jadi, pastikan mekanik melakukan pemotongan rantai pada ujung yang seharusnya. Masalah kecil yang bisa memicu masalah besar. Jangan sampai mau senang-senang malah ngedumel.
Add comment