Perkebunan teh Cisaruni berada di kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat gaungnya begitu kencang bergema setelah komunitas sepeda di Garut berhasil merangkai trek-trek sepeda yang tersebar disana. Klaim mereka, inilah trek terbaik untuk bersepeda di Garut. Tentu bukan dari sisi teknik, tetapi lebih kepada pemandangan yang disajikan. Trek yang bersahabat bagi newbie sekalipun.
Perkebunan teh Cisaruni, atau lebih dikenal dengan kebun Cisaruni, sebenarnya merupakan gabungan 2 kebun: perkebunan Cisaruni dan perkebunan Giriawas. Berada di lereng gunung Papandayan dan gunung Cikuray, dengan ketinggian 1230-1640 mdpl.
Perkebunan Cisaruni mulai dibuka pada tahun 1829 oleh seorang Belandabernama Karel Frederick Van Holle. Awalnya perkebunan tersebut ditanami kopi dan tebu, dan kemudian kina. Karena tanaman-tanaman tersebut tidak sesuai dengan iklim, digantilah menjadi tanaman teh. Teh yang dihasilkan antara lain adalah teh hitam orthodoks. Saat Jepang berkuasa di NKRI, kebun ini sempat tidak terurus dan ditanami kentang, jagung serta sayur-mayur. Setelah kemerdekaan Indonesia, kebun Cisaruni ditata kembali oleh pemerintah Indonesia. Sempat dibumi-hanguskan saat Belanda kembali memasuki wilayah Indonesia tahun 1947 dan dibangun kembali pada tahun berikutnya oleh pemerintah kolonial Belanda.
Pada 27 Desember 1957 pemerintah Indonesia kembali mengambil alih perkebunan Cisaruni, kali ini dari perusahaan Belanda, Fawatering und Loeber. Setelah pengambil-alihan tersebut, perkebunan Cisaruni digabung dengan perkebunan Giriawas. Sampai saat ini kebun Cisaruni masih dipelihara dengan baik, memproduksi teh orthodoks dan teh hijau yang diekspor ke Jepang.
Untuk menjelalah trek Cisaruni, dapat dimulai dari gerbang kebun Cisaruni. Tanjakan makadam kebun teh langsung menghadang. Walau tidak terlalu terjal, tetapi memutar pedal di tanjakan makadam memerlukan tenaga ekstra. Bila tidak kuat, jangan malu-malu untuk TTB (tuntun bike). Dari 1235 mdpl naik ke 1397 mdpl sejauh 1,65 km. Re-grouping sejenak dapat dilakukan di dekat tower jaringan telpon seluler. Walau angin bertiup sejuk namun tak terlihat pohon peneduh yang cukup besar. Jadi sebaiknya tidak berlama-lama saat re-grouping.
Dari titik re-grouping, jalan yang dilalui berubah dari makadam menjadi jalan tanah, turun melewati lembah. Turunan pemanasan, karena berikutnya tanjakan kembali menghadang. Dari seberang lembah ini terlihat tanjakan makadam yang baru dilalui. Trek yang dilalui memang memutar. Tanjakan single trek berupa tanah ini tidak panjang, hanya sekitar 500 meter saja. Bisa dibilang tanjakan itu tanjakan terakhir trek Cisaruni. Berikutnya, nikmati saja turunan panjang perkebunan Cisaruni. Etape awal ini berakhir di pabrik teh PTP Nusantara VIII.
Untuk tempat beristirahat, tempat ini sangat sejuk karena beberapa pohon besar berdiri kokoh di sekitar pabrik. Tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam juga tersedia. Ah iya, walau ada warung di sekitar pabrik teh tetapi mereka tidak menjual makanan berat. Bawalah bekal makan siang. Bila dalam rombongan besar, persiapkan juga air minum yang cukup.
Tak perlu berlama-lama di area pabrik teh karena perjalanan masih panjang. Etape berikutnya di awali tanjakan makadam 100 meter saja dan tidak terjal. Tanjakan itu hanya mengarahkan keluar pabrik teh. Setelah itu trek tak hanya melalui kebun teh tapi kebun tomat, kubis, wortel dan sebagainyaterhampar di sepanjang trek Cisaruni. Bila cuaca cerah, gunung Cikuray di sebelah kanan akan terlihat. Trek seru lainnya gowes di rimbunan pohon bambu, punggungan single trek. Lengah sedikit, segera pilih hendak menjatuhkan ke kiri yang ada saluran air atau ke kanan jurang bambu sedalam 2-3 meter.
Add comment