Setelah pembahasan ganti part bagian 1 ~ rantai, chainring dan sprocket ~ saat habis masa pakainya demi keselamatan, bagian kedua ini tak kalah pentingnya dengan 3 komponen itu. Penggantian part tak hanya demi alasan keselamatan, tetapi juga untuk kenyamanan saat pedalis menggowes sepeda kesayangan. Berikut pembahasan ganti part bagian 2 ~ ban, brake pad dan headset.
Ban
Ban merupakan bagian sepeda yang bersinggungan langsung dengan permukaan trek yang dilalui. Jenis/ profil ban berbeda-beda, tergantung trek seperti apa yang sering dilalui pedalis. Walau jenis dan profilnya berbeda ~ mau ban offroad dengan knob-knobnya yang menonjol maupun ban onroad tanpa kembangan sekalipun ~ ban tetap memiliki kesamaan, bahan dasar pembuatnya adalah karet. Nah… karena dari karet maka ban memiliki masa kadaluarsa, tak melulu karena ban sudah aus kembangannya tapi karena umur karet ban itu. Daya tahan ban memang tergantung produsen dan jenis ban karena formula campuran compound ban berbeda.
Panasnya suhu trek yang yang suka dilalui pedalis juga turut andil dalam ketahanan ban. Semakin panas suhu trek yang suka dilalui ~ seperti trek aspal onroad ~ semakin pendek umur ban. Sepeda yang dijadikan pajangan pun tidak berarti lebih awet bannya, karena kita berada di wilayah yang beriklim tropis.
Tanda-tanda ban minta diganti walau kembangannya masih bagus bisa dilihat dari pecah atau retak tidaknya karet ban secara kasat mata. Bila sudah terlihat pecah-pecah atau retak, segera ganti ban tersebut. Masih pelit juga tidak mau ganti ban yang sudah pecah-pecah atau retak? Selama pedalis hanya putar-putar di sekitar komplek perumahan secara perlahan-lahan tidak akan menjadi masalah. Saat melaju cepat, apalagi di trek panas atau berbatu, silahkan bayangkan sendiri apa yang akan terjadi bila tiba-tiba ban itu tak tahan lagi menunaikan kewajibannya.
Brake Pad
Part yang tak kalah pentingnya, bahkan termasuk part vital dalam sepeda adalah komponen pengereman. Dan bagian penting dari komponen pengereman adalah brake pad.
Brake pad terbuat dari berbagai macam bahan dasar; bisa dari karet, asbes, campuran bahan metal dan sebagainya, tergantung jenis pengereman ~ v-brake, u-brake, cantilever, disc brake dll. Bila masih menggunakan brake pad dari karet, pedalis perlu ekstra waspada saat brake pad mulai menipis. Perhatikan pula trek yang akan dilalui serta cuaca saat pedalis bermain-main dengan sepeda. Mengapa?
Saat pedalis melalui lebih banyak jalan turunan dan melaju dibawah siraman hujan, brake pad dari karet akan cepat tergerus rim bercampur pasir. Brake pad yang dibungkus logam sebagai pegangan tiba-tiba berubah menjadi senjata tajam berbahaya, dapat menyayat rim ~ merobek pinggiran rim yang bersinggungan dengan brake pad.
Headset
Part terakhir pada pembahasan bagian kedua ini adalah headset. Headset kalau di sepeda motor dikenal dengan sebutan comsteer. Headset itu adalah komponen yang dapat berputar, menghubungkan fork/ shock depan dengan frame sepeda. Headset berada di dalam headtube, terdiri dari mangkok atas – bawah, bearing dan tutup headset.
Untuk mengetahui headset mulai bermasalah, coba pedalis putar handle bar ke kiri dan ke kanan. Rasakan saat memutar handle bar apakah ada posisi tertentu yang membuat perputaran tidak mulus. Bila pada posisi tertentu agak seret, bearing/ pelor pada headset sebaiknya diganti.
Penggantian bisa dilakukan hanya bearing/ pelornya saja bila memungkinkan, tergantung jenis headset. Jangan lupa walau bisa mengganti hanya bearing/ pelornya saja, pastikan mangkok headset ~ bila ada ~ tidak terluka/ tergerus akibat gesekan. Sayangnya untuk melakukan pengecekan mangkok headset harus dilakukan dengan membongkar headset.
Add comment