Setelah bertahun-tahun melakukan riset perpindahan gigi secara elektronik, kini Shimano agresif memasuki pasar sepeda dengan Shimano Ultegra Di2 ~ group set roadbike menggunakan tenaga elektronik untuk perpindahan giginya. Apakah era electronic control mulai merasuki dunia sepeda? Mungkin masih membutuhkan waktu bertahun-tahun, tetapi arah itu mulai terlihat. Perpindahan gigi pun saat ini sudah dapat dinikmati semudah menjentikkan jari.
Shimano Ultegra Di2 memang bukan group set pertama yang menggunakan electronic control. Sebelumnya Shimano telah melakukan riset dengan versi tertinggi di group set roadbike, Dura-Ace Di2. Produsen lain pun telah melakukan riset electronic control ~ Campagnolo dengan EPSnya, electronic power shift salah satunya.
Bagaimana dengan performa Shimano Ultegra Di2?
Saat mencoba Shimano Ultegra Di2, sangat terasa perbedaan antara electronic control dengan sistem mekanis menggunakan tarikan kabel shifter. Tak perlu tenaga berlebih untuk memindahkan gigi RD (rear derailleur) dan terutama FD (front derailleur). Benar-benar semudah menjentikkan jari ~ atau bagi yang terbiasa menggunakan komputer, semudah mengklik mouse. Perpindahan gigi RD pun presisi, cepat dan halus, tak terdengar suara motor yang menggerakkan RD. Sementara itu perpindahan FD menjadi menyenangkan karena kelembutannya dan sedikit terdengar bunyi motor elektronik menggerakkan FD. Rasanya bila menggunakan Shimano Ultegra Di2, pedalis akan sering-sering melakukan perpindahan FD.
Shimano Ultegra Di2 (Digital Integrated Intelligence) menggunakan baterai lithium ion yang bertahan hingga 2000 km dan dapat diisi penuh kembali dalam 90 menit. Kapasitas baterai dapat dilihat dari lampu indikator dekat handle bar. Shifter yang digunakan berbentuk sama seperti shifter mekanis ~ tidak membuat pedalis beradaptasi dengan bentuk shifter baru. Rear derailleur sanggup melayani perpindahan gigi sprocket paling besar 28 T.
Hal lain yang menarik dari Shimano Ultegra Di2 adalah harganya jauh lebih murah dari Shimano Dura-Ace Di2. Walau lebih murah, performa perpindahan gigi tidak kalah dengan Dura-Ace Di2. Jadi apa bedanya dengan Dura-Ace? Material pembuat group setlah yang membedakannya dan membuat Shimano Ultegra Di2 lebih berat dibandingkan Shimano Dura-Ace Di2. Bagi pedalis pecinta bobot ringan, mungkin hal itu akan sedikit mempengaruhi penilaian. Tapi tak usah khawatir, bila dibandingkan dengan kasta group set road bike dibawahnya ~ Shimano 105 ~ Shimano Ultegra Di2 masih lebih ringan.
Selain soal bobot, hal minus lain adalah belum bisanya melakukan perpindahan gigi lebih dari 1 sekaligus. Jadi perpindahan gigi harus dilakukan satu demi satu. Mungkin hal itulah yang menjadi PR besar Shimano bila ingin masuk ke group set mountain bike.
Add comment