Pedalku.com – Event balap sepeda internasional Tour de Flores (TdF) tinggal menghitung hari. Rangkaian lomba balap sepeda bertaraf internasional ini akan digelar mulai 10 – 29 Juli. Namun race sendiri hanya berlangsung mulai 14 Juli hingga finish 19 Juli 2017.

Seperti Tour de Flores I, lomba ini akan start dari Larantuka dan berakhir di Labuan Bajo dengan total jarak yang ditempuh 721,5 km, lebih jauh dibandingkan gelaran pertama, 661,5 km.

Meski start dan finish di tempat yang sama, rute TdF 2017 kali ini beda dari sebelumnya. Untuk etape pertama dan kedua sama yakni dari Larantuka menuju Maumere dan Maumere – Ende sama seperti tahun lalu.

Perbedaan mulai etape ketiga. Saat TdF 2016 dari Ende menyusur pantai selatan menuju Bajawa yang terkenal dengan kopinya. Sementara di tahun ini, dari Ende peserta diarahkan naik menuju Mbay, Kabupaten Nagekeo dengan total jarak 111 km.

Ya, dibanding ke Bajawa etape ketiga kali ini lebih pendek sekitar 30 km, namun kontur trek yang harus dijalani para peserta TdF 2017 ini sepertinya lebih berat lantaran jalan yang berbukit-bukit.

Etape keempat dari Mbay menuju  Borong dengan jarak 151 km dan etepa kelima Borong – Ruteng (58 km). Etape ini adalah etape terpendek sepenjang gelaran Tour de Flores 2017. Sementara di etapa pemungkas alias etape 6 berangkat dari Ruteng menuju Labuan Bajo dengan jarak 121,5 km.

Tour de Flores bukan hanya lomba adu cepat balap sepeda. Pihak penyelanggara berharap event ini makin bisa mengangkat pariwisata di Flores dan sekitarnya ke kancah dunia.

Tak heran, sebelum bendera start dikibarkan, rencananya seluruh peserta akan diajak berwisata ke Lewoleba yang masuk kabupaten Lembata. Lembata dikenal punya alam yang indah, khususnya alam bawah laut.

Target peserta pun bukan hanya dari kawasan Asia, tetapi juga peserta dari Timur Tengah, Rusia, Eropa hingga Amerika. Untuk tahun ini peserta berasal dari 30 negera. Ada lima peserta pendatang baru di tahun ini.

“Dengan mendatangkan atlit international, harapannya adalah mereka datang untuk mendatangkan turis mancanegara. Event TdF tahun lalu mampu mendongkrak kenaikan wisman 100%,” kata chairman TdF 2017, Primus Dorimulu.

Lantaran ajang ini bertujuan mengenalkan Flores di kancah dunia, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu berharap masing-masing pemda harus siap menyambut dan mengenalkan potensi wisata kepada para peserta.

Tentu termasuk pemda Mangarai Barat di Labuan Bajo yang punya aset Pulau Komodo yang sudah mendunia. Selain destinasi wisata, budaya Flores berupa musik dan tarian khasnya juga ikut dipamerkan di ajang balap sepeda.

Selamat datang para peserta Tour de Flores di “surga” kecil yang jatuh ke bumi.

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments