Pedalku.com – Nafal Quryanto, pedalis asal Bogor, Jawa Barat, yang sedang melakukan solo touring ke Nepal, dilaporkan tewas saat berkelana menembus perbatasan Nepal. Nafal diduga mengalami kecelakaan saat melintas di Uttarakhand, India, yang berbatasan dengan Nepal.
Di lini masa media sosial tersebar foto-foto yang menunjukkan kondisi sepeda Nafal serta lokasi jurang tempat jatuhnya Nafal.
“Kami mendengar kabar dari KBRI di India kemarin, ada seorang WNI yang ditemukan di jurang bernama Nafal,” kata Wahyu Indarto, kakak ipar Nafal, saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 7 Desember 2017.
Awal perjalanan Nafal adalah akhir Juni 2017. Dari Bogor ia ke Singapura menggunakan kapal dan mulai menggowes sepedanya menembus beberapa negara. Menurut Wahyu, Nepal adalah tujuan akhir pria 28 tahun itu.
“Dia memang sudah sejak lama ingin melakukan ini. Itu mimpinya sejak lama. Dari sejak tahun lalu, ia sudah mempersiapkan dana dan mempelajari track menuju ke sana,” ucap Wahyu.
Kepada sahabat dekatnya, Aristi Prajwalita yang juga seorang pedalis jarak jauh, Nafal sempat menyatakan lewat telepon bahwa ini akan menjadi perjalanan sekali seumur hidup dia. “Ternyata beneran,” tulis Aristi melalui WhatsApp.
Wilayah Nepal memang menjadi salah satu impian para pesepeda jarak jauh. Sensasi mengayuh pedal di ketinggian akan menjadi pengalaman yang tak bisa dilupakan. Udara tipis dan kontur menanjak membuat sepeda merangkak pelan.
Selama perjalanannya, Nafal kerap memberitahukan kabar dan lokasi terakhirnya kepada istri Wahyu sekaligus kakak Nafal, Dewi. Sepuluh hari lalu, Nafal mengabarkan bahwa ia akan masuk ke daerah yang sulit sinyal telepon sehingga akan sulit memberi kabar.
Dewi mengaku tak tenang dalam seminggu terakhir. Ternyata, perjalanan Nafal memang harus berhenti saat telah mendekati tujuan akhirnya. Rencana pulang ke Indonesia pada Januari 2018 harus pupus. “Dugaannya, dia kecelakaan sekitar dua hari lalu,” ujar Wahyu.
Menurut informasi dari komunitas sepeda yang dikenal Wahyu, track yang dilintasi Nafal di Uttarakhand memang tergolong cukup ekstrem. Jalanan menanjak dan tebing curam terbentang sepanjang jalan. Meski begitu, belum ada kepastian penyebab tewasnya Nafal.
Bersama jenazah Nafal, ditemukan sepeda yang ia gunakan selama perjalanan. Sepeda biru itu tampak ringsek di beberapa bagian. SIM C, kartu NPWP, dan visa Nafal juga ditemukan di lokasi kejadian.
Wahyu mengatakan saat ini pihak keluarga sedang mengusahakan untuk membawa pulang jenazah Nafal ke Indonesia. Pihak KBRI di India sedang berangkat ke Uttarakhand untuk mengambil jenazah Nafal. “Kalau tak ada kendala, hari Minggu sudah sampai Jakarta,” ucapnya. Jenazah Nafal ini akan disemayamkan di Bogor.
Dalam akun Facebooknya, Aristi Prajwalita yang belum lama dikirimi video ucapan ulang tahun dari Nafal membuka dompet duka untuk membantu pihak keluarga demi memulangkan almarhum ke tanah air.
“Saat ini dokumen-dokumen sudah dalam proses dengan bantuan penuh dari KBRI New Delhi,” tulis Aristi dalam akunnya. Aristi merupakan sahabat dekat Nafal dan nomer teleponnya menjadi nomer darurat yang bisa dihubungi.
Menurut Aristi, dirinya dihubungi staf KBRI India pada Rabu 6/12/2017 sekitar pukul 17.00. Jenazah Nafal ditemukan penduduk pada siang hari dan langsung diangkat oleh polisi daerah Uttarakhand.
Melihat detail foto sepedanya, Aristi menduga Nafal menjadi korban tabrak lari motor. “Aku sudah bilang sebelum dia mau jalan darat lewat perbatasan daerah itu agar sebaiknya langsung skip saja naik pesawat dari Thailand ke Nepal . Sebab rute itu ekstrem dan enggak ada apa-apa. Tapi mendadak dia WA mau masuk India saja,” kata Aristi.
Dalam akunnya, Aristi kemudian mempersilahkan jika para pedalis yang mau membantu langsung memberikan bantuan kepada kakak dari almarhum :
a/n. UMARWATI RA DEVI
# 06 04 71 48 62
BNI SYARIAH
Add comment