Punya waktu dua hari di akhir pekan enaknya touring ke mana ya? Hari ini sudah Kamis. Besok Jumat, lalu libur akhir pekan. Pedalis yang tinggal di seputaran Jakarta sudah punya rencana mau ke mana? Jika masih bingung, pedalku.com memberi alternatif: touring dua waduk! Cirata dan Jatiluhur. Dua waduk besar itu menyuplai pasokan listrik Jawa-Bali yang cukup lumayan. Selain itu juga menghidupi banyak keluarga dengan usaha kolam terapung.
Jika belum ada gambaran bagaimana memulainya, pedalku.com memberi gambaran touring ke dua waduk ini. Pedalis bisa mulai ke Waduk Cirata dulu, lalu menginap di sini. Esoknya lanjut ke Jatiluhur dan langsung kembali ke Jakarta. Bisa juga dibalik, toh dua-duanya nanjak dulu sebelum kemudian turun. 🙂
Kenapa memilih menginap di Cirata? Memang, penginapan di sini relatif sedikit. Bahkan bisa dibilang hanya satu, milik pengelola waduk. Namun pedalis bisa menginap di beberapa warung makan yang bertebaran di seputaran waduk. Mereka sangat welcome dengan para pesepeda. Terlebih di malam minggu banyak pengendara motor yang juga menginap.
Alternatif lain adalah mendirikan tenda. Di objek wisata Buangan, ada hamparan rumput di pinggir waduk yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda. MCK umum yang meski tidak terlalu bersih juga tersedia. Terlebih diterangi dengan bulan purnama. Melihat kerlap-kerlip lampu di beberapa rumah apung memberikan pemandangan tersendiri.
Untuk ke Cirata pedalis bisa menjajal tanjakan yang cukup terkenal di kalangan penikmat jalan miring: tanjakan Cariu. Ya, tanjakan selepas Jonggol ini menyajikan medan yang menguji kesabaran mental pedalis. Meski jalan sudah dibeton, namun menggowes di siang hari yang terik membuat pedalis harus bisa menjaga tubuh agar tidak kehilangan cairan.
Kemacetan biasanya menyapa di seputaran Cileungsi. Lalu di Jonggol terkadang ada sedikit lalu lalang aktivitas pasar. Setelah itu tanjakan Cariu yang berujung di puncak tanjakan. Di sini banyak warung tempat pedalis mengaso, mengisi BBM. Dulu ada Rumah Makan Mekargalih 2. Namun sekarang ini tutup karena bangkrut.
Jalanan kemudian turun ke arah Cirata. Di daerah Cikalong pedalis harus berbelok ke kiri. Menyusuri jalan alternatif ke Purwakarta. Dulu jalan rusak. Namun sebagian sudah dibeton. Berharap jalanan sudah beton semua sehingga tidak mengganggu kenikmatan mengayuh pedal. Konturnya naik turun, sampai kemudian pemandangan waduk muncul di sisi kanan kita. Titik-titik rumah apung bertebaran bagaikan noktah kecil di lautan air.
Memasuki bendungan Cirata pedalis akan melihat rumah pompa yang menghasilkan listrik. Beberapa wilayah tertutup untuk dimasuki. Aspal mulus menyapa sampai ke bendungan. Tak jauh dari bendungan ini ada tempat untuk nongkrong melihat bendungan. Sore hari penuh dengan muda-mudi. Terlebih di sore menjelang malam minggu.
Melintasi bendungan dan menyusuri sisi waduk akan mengantara pedalis ke Objek Wisata Buangan. Banyak warung makan di sini dan sekiranya pas ada kapal yang mendarat membawa ikan, silakan nego untuk membelinya. Sekalian bisa dimasak untuk makan malam.
Malam hari silakan tentukan untuk menginap di mana. Jika berombongan dan mendirikan tenda, bisa menikmati barbekyu jagung bakar dengan memesan ke salah satu warung. Habis itu, silakan bermimpi. Namun jangan kaget jika sesekali terdengar deru motor. Ya, rombongan touring biker kadang datang pada malam-malam hari.
***
Pagi hari lanjut ke Jatiluhur. Jika pas datang kita melintas bendungan ke kanan, nah untuk ke Jatiluhur dari Objek Wisata Buangan kita ke kanan juga setelah melintasi bendungan. Memutari rumah pompa dengan jalan yang menanjak sampai kemudian pedalis disuguhi pemandangan yang membuat manusia kecil di hadapan alam.
Menyusuri jalan ini pedalis akan sampai ke Pleret, desa kerajinan gerabah. Berminat membeli? Tak perlu risau membawa sebab mereka bersedia mengirim via jasa kurir kok. Dari sini jalur masuk ke jalur Purwakarta – Cikampek jika belok kiri. Jika ke kanan ke arah Bandung. Nostalgia bagi mereka yang sebelum ada Tol Cipularang sering mondar-mandir Jakarta – Bandung atau sebaliknya menggunakan jasa angkutan 4848.
Jangan terlena dengan turunan di Jalan Cikampek – Bandung ini sebab sebelum Jln Ir H Juanda pedalis harus belok kiri menuju ke sisi waduk Jatiluhur. Di waduk ini industri perikanan lebih dahsyat lagi dibandingkan dengan Waduk Cirata. Ada sedikit jalur offroad di sini. Tapi tidak begitu jauh dan pedalis bisa melihat kondisi perkampungan yang sangat sederhana.
Sampai di sisi waduk Jatiluhur pedalis bisa santap siang di saung-saung yang banyak bertebaran. Apalagi hari itu hari Minggu. Magnet Jatiluhur sebagai objek wisata masih kuat. Rombongan keluarga menggunakan bus atau bak terbuka masih banyak pedalis jumpai.
Jika ada kesempatan yang memihak, pedalis bisa masuk ke bendungan Jatiluhur. Pemandangan yang ada di sini lebih spektakuler dibandingkan dengan yang di Cirata. Pedalis bisa melihat saluran air ke turbin yang begitu besar dan tinggi. Manusia seolah lenyap di saluran ini.
Dari bendungan ini pedalis bisa mengambil jalur ke Cariu lagi memutari waduk atau ke Jalan Raya Kosambi lanjut Bekasi dan Jakarta. Sampai Jakarta pastinya malam. Hehe… silakan istirahat untuk memulihkan tenaga esok hari. Jika tidak kuat, bisa naik bus di Cikarang.
Touring Dua Waduk
Add comment