Etape ke-5 dilepas oleh Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Ir Jufri Hasanuddin. Dalam sambutannya Bupati menyambut dengan antusias kedatangan tim Jelajah Sepeda Sabang Padang ke wilayahnya. “Saya sampai menunda rapat di Banda Aceh agar bisa bertemu teman-teman semua,” ujar Bupati saat melepas peserta jelajah sepeda di Blangpidie. Etape ke-5 ini menempuh perjalanan sejauh 75 km dari Blangpidie ke Tapaktuan.
Sembari menunggu pelepasan, peserta diberi sarapan mi kocok khas Blangpidie. Mi dengan tauge, kwetiau, irisan daging dan disiram kuah di atas piring beralaskan daun pisang. Melihat suguhan mi kocok, peserta pun antusias melahap suguhan khas Blangpidie, walau perut sudah diisi nasi saat sarapan di penginapan.
Sejauh ini ~ setelah beberapa rangkaian etape ~ inilah sambutan paling meriah yang diterima peserta jelajah sepeda. Makanan melimpah, cuaca sedikit mendung. Teh dan kopi juga banyak. Kehangatan sambutan pemerintah dan masyarakat Aceh Barat Daya (Abdya) juga tercermin saat wakil Bupati Yusrizal Razali menjemput peserta jelajah sepeda di perbatasan kabupaten Aceh Barat dan Abdya ~ 45 km sebelum Blangpidie.
Sepanjang perjalanan menuju Tapaktuan, area persawahan tersaji di kanan kiri. Namun sayangnya hujan banyak mengiringi peserta jelajah sepeda. Bahkan tanjakan di perbukitan pun dirayapi bersama hujan deras. Etape yang seharusnya cukup santai 75 km, menjadi etape dingin ~ diguyur hujan sepanjang perjalanan menuju Tapaktuan.
Sampai Tapaktuan hujan rintik masih turun. Namun tak menghalangi antusiasme peserta untuk berfoto-foto di pinggir pantai. Kebetulan hotel Dian Rana terletak tepat di pinggir pantai. Bahkan cipratan ombak saat menerjang tanggul penahan ombak terkadang sampai ke rumah makan yang ada di lantai dasar.
Suguhan sirup pala yang merupakan minuman khas Tapaktuan menyegarkan suasana di sore hari itu.
Add comment