Pedalku.com – Bike to Work (B2W) Indonesia , komunitas yang lahir dari semangat, gagasan dan harapan akan terwujudnya udara bersih di perkotaan mendeklarasikan diri di Balai Kota Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2005. Berdirinya B2W itu dirintis saat sekelompok penggemar sepeda gunung mulai berkampanye. Bersepeda serentak pada 6 Agustus 2004.
Sembilan tahun kemudian, komunitas itu tetap eksis. Pada ulang tahunnya yang ke-9 B2W mengadakan acara potong tumpeng di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Ulang Tahun yang dirayakan pada Jum’at, 29 Agustus 2014 lalu itu dihadiri oleh lebih dari 300 pesepeda dari berbagai komunitas; Kosti (Komunitas Sepeda Onthel Indonesia), Koba (Komunitas Onthel Batavia), BMX, Low-rider, Id-Folding, MTB Federal, MTB Indonesia, Koskas (Komunitas Sepeda Kaskus), JGS (Jakarta Games Society), Trail Bike, KGC (Kompas Gramedia Cyclist), Bike Pe’a, Fixietas dan tentu dari Bike to Work Indonesia.
Setelah pemotongan tumpeng, acara dilanjutkan dengan kampanye bersepeda, memenuhi jalanan Ibukota dengan sepeda.
Namun ada yang ‘janggal’ saat gelaran ulang tahun B2W ke-9. Kampanye bersepeda itu sebenarnya bertajuk Indonesia Critical Mass (ICM), sebuah gerakan memenuhi jalanan dengan sepeda. ‘Today, We are the traffic.’ Begitu motto Indonesia Critical Mass.
Dimana letak kejanggalannya? Bukankah itu bagian dari kampanye bersepeda juga?
Dilihat dari sisi kampanye, tidak ada yang salah dengan Indonesia Critical Mass. Hanya bila dilihat lebih dalam, acara itu sebenarnya merupakan bagian dari kampanye komunitas sepeda fixie. “ICM memang diinisiasi sama teman-teman Fixie,” celoteh Toto Sugito, ketua B2W Indonesia.
Saat ini, anak-anak muda penggemar sepeda fixie itulah yang menjadi motor penggerak kampanye bersepeda. Mereka rutin mengadakan Indonesia Critical Mass setiap bulannya.
Pada ICM #0814 yang bertepatan dengan ulang tahun B2W ke-9 itupun, komunitas merekalah yang paling banyak hadir. Komunitas yang sering dicibir pedalis lain karena mereka ~ penggemar fixie ~ sering ngebut dijalan tanpa rem, seolah tidak mementingkan faktor keamanan. “Mereka sebenarnya concern dengan safety,” lanjut Toto.
Kemana B2W yang dulu giat melancarkan kampanye bersepeda?
Entah apa yang terjadi dengan B2W yang dulu giat menjadi motor penggerak kampanye bersepeda. Apakah energi mereka untuk menggerakkan pesepeda mulai terkuras?
Bike to Work Day, kelap-kelip ataupun sekadar berkumpul Jum’at malam di Senayan ~ untuk kemudian bersepeda bersama-sama ke Bundaran HI ~ menjadi agenda rutin di tahun-tahun awal B2W. Kegiatan-kegiatan yang sempat menjadi gaung kampanye bersepeda itu saat ini seolah hilang ditelan waktu.
Kampanye yang lebih besar seperti Srikandi – Inspirasi Bagi Negeri, memang masih tetap dilakukan. Tapi itu hanya kampanye nasional yang diikuti segelintir pesepeda dan pada waktu tertentu saja.
Kampanye yang lebih massal dan rutin perlu dibangkitkan kembali agar misi B2W ~ meningkatkan jumlah pengguna sepeda untuk beraktivitas sehari-hari ~ tercapai dengan signifikan. Mungkin diusianya yang kesembilan ini saatnya B2W Indonesia melakukan carbo loading, agar tetap memiliki energi dan kembali ke khitah ~ menjadi penggerak kampanye bersepeda.
Bagaimanapun, selamat ulang tahun B2W Indonesia. Salam sejuta sepeda!
Hmmm … ternyata ga cuma di kota-kota lain yang kegiatan kampanye bersepeda ke tempat kerjanya melempem. hhhhhh … kulihat B2W Indonesia (Jakarta) lebih fokus ke event -event tertentu saja, misal “Srikandi” yang rutin dilakukan di bulan April, menyambut hari Kartini.
aku bertemu dengan Om Putut di event JLFR (Jogja Last Friday Ride) bulan Desember 2013
http://mybikingdiary.blogspot.com/2014/01/jlfr-desember-tahun-2013.html
beliau menyarankan bagaimana kalo B2W Semarang menghidupkan kembali kegiatan gowes bareng di hari jumat terakhir tiap bulan. Aku dan teman-teman mulai melakukannya bulan Februari 2014 dan kita menamainya “segowangi” Semarng gowes Jemuwah Wengi. so far, pesertanya memang hanya berjumlah puluhan orang, kurang lebih 60 – 70, tapi aku senang, ga sampai pemakai jalan lain komplen gegara pesepeda menuh-menuhin jalan, seperti praktek last friday ride di kota lain, misal Jogja dan Solo 🙂
http://mybikingdiary.blogspot.com/search/label/Segowangi
Wah pasti senang sepedaan ramai-ramai. 60-70an pedalis rasanya cukup membuat pengendara lain ngelirik para pedalis itu.
Yang penting Segowangi tetap rutin dilakukan.
Salam buat teman-teman B2W Semarang