pedalku.com – Dibandingkan dengan cowok, pedalis cewek lebih banyak rentan pada daerah selangkangannya. Masalah sadel dan wanita ini menjadi perhatian Andy Pruitt,EdD, pendiri University of Colorado Sports Medicine and Performance Center dan konsultan medis untuk beberapa tim sepeda Tour. “Pedalis wanita memiliki banyak masalah dibandingkan dengan pria, namun jarang diungkapkan,” jelas Pruitt.
Nah, inilah beberapa masalah umum yang menimpa pedalis wanita berkaitan dengan sadel.
Vaginitis
- Penyebab: Vaginitis memang masalah yang menyerang kaum wanita secara umum. Tak hanya pedalis cewek saja. Namun memang risiko lebih besar pada pedalis cewek karena sewaktu menggowes – apalagi menggunakan celana sepeda yang ada busanya sehingga lembab menjadi tempat kesukaan bakteri berkumpul. Begitu penjelasan Dr. Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis bidang obsetri, ginekologi, dan layanan reproduksi di Sekolah Kedokteran Yale, AS.
“Wanita yang bersepeda akan banyak berkeringat. Hal ini akan memicu tumbuhnya jamur, yang akan berkembang pesat di lingkungan yang lembab,” kata Minkin. - Gejala: Mengeluarkan sesuatu yang tak biasa, berubah baunya, gatal dan atau terasa panas, terutama saat buang air kecil.
- Solusi: untuk mengurangi rasa tak nyaman ini, kurangi kesempatan bakteri dan jamur berkembang. “Ganti celana dalam sesegera mungkin. Setelah mandi, keringkan bagian vagina menggunakan pengering rambut dengan mengaturnya pada setelan panas yang rendah. Itu bisa membantu. Bisa juga dengan mengelapnya menggunakan handuk kering,” saran Minkin.
Bisa juga dengan mengasup makanan kaya probiotik agar tubuh kita lebih tahan terhadap infeksi. “Yoghurt dan kefir dan probiotik akan membuat tubuh lebih kuat menghadapi infeksi,” kata Minkin.
Jika sudah terkena infeksi, obati dengan krim yang bebas dijual di pasaran. Jika tidak ada kemajuan, kunjungi dokter. Mungkin ia akan meresepkan krim antijamur seperti Diflucan dan krim steroid topical semacam Lotrisone untuk penyembuhan.
“Jangan kotori area yang sakit dengan krim bebas yang bisa dibeli di apotek. Kita butuh sesuatu untuk membasmi jamur dan steroid topical untuk meredam gatal.”
Hilangnya rasa sensasi
Lebih dari 62 persen pesepeda cewek yang sering ikut loma melaporkan adanya mati rasa, kesemutan, dan nyeri di daerah genitalnya pada 30 hari terakhir dalam sebuah penelitian terhadap 48 pebalap sepeda seperti yang dilaporkan Journal of Sexual Medicine. “Angka 62 persen itu terlalu banyak,” kata Pruitt.
“Mati rasa tak bisa ditoleransi. Dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan. Mati rasa merupakan tanda Anda mengompresi saraf. Itu berarti ada sesuatu yang salah.”
- Penyebab: Bisa sadel, posisi pedalis, atau keduanya. “Sadel yang benar namun posisinya salah sama buruknya dengan sadel salah namun posisinya benar,” tambah Pruitt.
- Solusi: “Selain mencoba bermacam sadel, carilah orang yang professional dalam mengepaskan sepeda dengan tubuh Anda. Ingat, Anda akan berada lama di sadel, bertumpu pada tulang ischial tuberosities (tulang keras yang Anda rasakan ketika duduk) dan pubic rami (tulang panggul depan), tergantung posisi menggowes Anda, dan bukan pada jaringan lunak. Ini berarti bagaimana posisi menggowes Anda (terlalu membungkuk atau tegak), ketinggian handlebar (terlalu tinggi atau malah kependekan), ketinggian sadel, sudut dongakan, serta bentuk dan ukuran sadel.
(Baca juga: Tak Semua Orang Cocok dengan Sadel Kulit)
Hipertrofi labia
Seperti namanya, hipertrofi labia adalah pembengkakan dan pembesaran labia (bagian luar, dalam, atau keduanya).
- Penyebab: tekanan. “Tekanan dapat menyebabkan pembengkakan karena limfatic terkuras. Sekali mengalami pembengkakan, seperti lingkaran setan karena akan terus mongering dan semakin begkak.
Ironisnya, bagi beberapa wanita, sadel berlubang (cut-out saddle) yang dirancang untuk mengurangi masalah tekanan – justru dapat menyebabkan pembengkakan bagi beberapa wanita. Jika Anda memiliki vulva yang lebih gemuk, sadel berlubang itu tidak ada gunanya, sebab jaringan itu ada di lubang dan gaya gravitasi menarik cairan ke jaringan itu selama Anda menggowes. “Saat menggowes mereka oke-oke saja. Namun ketika turun dari sadel dan kemudian mau menggowes lagi, mereka akan kesulitan karena pembengkakan tadi,” kata Pruitt. - Gejala: Pembengkakan merupakan hadiah terbesar, tapi ketidaknyamanan ketika mendapat tekanan sama seperti iritasi, bisa ditengarai sebagai gejala juga.
- Solusi: Sama dengan mengatasi tekanan yang tak diinginkan. Tidak saja memperhatikan soal pilihan sadel tapi juga pengepasan sepeda (bike fit), untuk menyebarkan tekanan – dan cairan – ke arah yang menyehatkan.
Infeksi saluran kemih
Sama seperti vaginitis, infeksi saluran kemih (ISK) terjadi karena infeksi bakteri yang dapat terjadi di seluruh bagian tubuh yang berkaitan dengan produksi dan aliran urine, utamanya ginjal, kantung kemih, dan saluran kencing.
- Penyebab: Infeksi ini umum terjadi pada pedalis cewek karena bakteri yang ada di bantalan celana bisa dengan mudah masuk ke kantung kemih.
- Gejala: Jika kencing butuh waktu lama dan sakit, itulah tanda ISK. Gejala paling mencolok termasuk selalu merasa ingin kencing, sering kencing dalam jumlah sedikit, dan merasakan sensasi terbakar saat kencing. Selain itu air kencing sedikit keruh, merah karena darah, atau sebagian berbau tajam.
- Solusi: Minum air yang banyak dan buang air ketika sudah terasa bisa menjadi cara pencegahan ISK, meski tidak selalu. Cara menghindari ISK mirip dengan menghindari infeksi vagina. Ganti segera celana jika sudah lembab dan keringkan segera bagian genital begitu selesai menggowes. Juga, jika terbukti mengalami ISK, minum jus cranberry yang mengandung senyawa yang dikenal dengan A-type proanthocyanidins, yang bertindak seperti lapisan non-stick melawan bakteri di kantung kemih, bisa membantu. Penelitian masih samar-samar, tapi beberapa menyarankan bahwa jus cranberry bisa mengurangi angka kejadian ISK pada wanita yang sering mengalami infeksi.
Luka sadel
Ini adalah istilah untuk menyebut folikel rambut terinfeksi (disebut folikulitis), gesekan, dan luka terbuka di wilayah chamois – semua hal yang berpotensi untuk menimbulkan kesakitan.
- Penyebab: Tekanan dan gesekan yang konsisten di tempat yang sama akan mengiritasi dan membakar kulit, memungkinkan terjadinya infeksi.
- Gejala: Luka sadel biasanya menyebabkan kulit iritasi, atau pori-pori terisi bakteri seperti jerawat. Apapun kondisinya, yang jelas sensitive dan – menyakitkan.
- Solusi: Seperti luka akibat sadel lainnya, sadel yang tepat dan penyetelan sepeda yang sesuai dapat mencegah luka sadel ini. Menjaga higienitas tubuh juga membantu. Beberapa langkah pencegahan adalah:
- Melumasi: Krim chamois diciptakan untuk mengurangi gesekan antara kulit dan celana sepeda. Carilah krim yang sesuai, dengan formulasi khusus untuk membantu menjaga keseimbangan pH yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut.
- Cukur rambut kemaluan. Mencukur rambut kemaluan mungkin bagus jika Anda gemar berbikini di pantai, namun bisa membuka jalan masuk bakteri yang bisa menimbulkan infeksi. “Rambut kemaluan seperti pelindung bagi vagina Anda. Ia akan melindungi bagian sensitive bergesekan dengan sadel,” kata Pruitt. Jika dicukur, pelindung itu akan hilang, dan akan menimbulkan masalah dengan iritasi.
- Ciptakan pelindung: beberapa wanita memiliki masalah dengan gesekan paha bagian dalam dengan sadel. Banyak atlit triathlon (yang mudah terkena iritasi karena habis berenang langsung menggowes) menggunakan gel anti-gesekan seperti Lancane – yang akan membentuk lapisan tipis untuk melindungi kulit bergesekan dengan kulit atau sadel.
- Ganti chamois. Seperti sadel, chamois memiliki bentuk dan ukuran beragam, sesuai dengan ukuran pantat Anda. Pilih yang tanpa jahitan. Jangan menggunakan celana dalam di bawah celana sepeda sebab akan menambah satu lapisan yang dapat menyebabkan gesekan.
- Atasi dengan solusi topical. Anda bisa menggunakan salep pelindung seperti Salep Doc’s Luka Sadel, yang mengandung minyak pohon the. Melapisi daerah yang luka juga bisa menjaga tekanan terhadap luka itu sehingga tidak terasa sakit saat menggowes.
Nah, semoga pedalis cewek paham soal sadel dan penderitaan yang bisa diakibatkan oleh pemilihan sadel dan bike fit yang kurang tepat. (bicycling.com)
Add comment