Pedalku.com – Enggak rugi menjadi peserta Unpar Half Marathon 2019 yang akan digelar Minggu, 10 Februari 2019 di Kota Baru Parahyangan, Bandung. Pasalnya, race ini bakal menjadi race pertama HM yang benar-benar steril. Seluruh lintasan lari yang dilaksanakan dikawasan kota mandiri berwawasan pendidikan ini akan ditutup saat race ini berlangsung. Tak hanya itu, runner akan berlari di aspal mulus dengan pemandangan khas Tatar Pasundan, dengan view pengunungan dan berhawa sejuk.
Selain lintasan lari yang streril, peserta Unpar HM, baik yang mengambil kategori 5 K, 10 K atau 21 K akan mendapatkan race lari yang benar-benar “Bandung Banget”. Ini yang dijanjikan Safrita Aryana, Race Director Idea Run, yang dipercaya menjadi penyelenggara event ini.
Nah, apa saja yang membuat race ini layak mendapat predikat “Race Lari yang Bandung Banget”? Inilah catatan yang berhasil dihimpun dari team dari Idea Run.
Rolling Tipis-Tipis
Bila mengamati elevasi rute yang akan dilalui, tampak kontur jalan yang naik turun alias rolling dari start hingga finish. Hal ini diakui oleh Edoardo, Group Head of Program Idea Run.
“Rutenya memang rolling, tapi tipis-tipis. Kalau toh ada tanjakan, nyaris tak terasa,” kata Edo, begitu pria ini disapa. Ucapan Edo ini terbukti karena elevasi total atau gain rute HM Unpar ini hanya 169 M. Jadi bisa disimpulkan, meski rute ini, tampak naik turun khas jalanan Bandung, tapi bila dilihat secara total, rute ini bisa dikatakan “datar-datar saja”.
Runner Bandung Mendominasi
Ada data menarik yang bisa disimpulkan dari peserta Unpar HM Marathon 2019. Ternyata 56 persen peserta Unpar HM berasal dari runner asal Bandung. Runner Jakarta menyusul di urutan kedua dengan selisih yang sangat besar, yakni hnaya 22 persen. Sementara urutan kedua dari runner Bekasi, 13 Persen. Sisanya peserta Unpar HM ini berasal dari Bogor, Tangerang, Depok, dan kota-kota lainnya.
Komposisi ini makin sempurna bila Runner Bandung juga mendominasi podium-podium juara yang disediakan panitia.
View Pegunungan & Udara Sejuk
View yang bagus menjadi salah satu kelebihan race ini. Peserta akan disuguhi dengan view pegunungan di kejahuan yang membuat mata tak lelah dan mudah-mudahan bisa membuat langkah-langkah kaki pun terasa lebih ringan. View pengunungan ini akan ditunjang dengan Udara yang sejuk. Sebuah kombinasi alam yang sempurna.
Sebagai gambaran, ketika hampir semua peserta Unpar HM finish, diperkirakan suhu di Kota Baru Parahyangan di jam 08. pagi itu masih di angka 21 – 22 derajat. Udara yang masih sangat nyaman kan?
Siapkan Gayamu
Bukan hanya alam Parahyangan yang memanjakan mata, infrastruktur di Kota Baru Parahyangan juga manyajikan spot-spot foto menarik. Tim Fotografer Management Race Idea Run akan menempatkan para juru foto di lokas-lokasi yang instagramable, seperti di beberapa jembatan, kawasan Bandung Tempo Dulu dan ikon-ikon di Kota Baru Parahyangan. Jadi bersiaplah membuat pose dan ekspresi seru di race Unpar HM ini.
Ngariung Pelari di Bandung
Konsep ngumpul bareng para pelari ini menjadi tema besar Media & Community Gathering Unpar HM, Sabtu, 9 Februari 2019 yang bakal dimulai pukul 10.00 di Operation Room Lantai 4 Gedung Rektorat Unpar.
Tak sekadar ngariung, di acara ini juga akan diisi coaching clinic oleh Coach Rudy Dimyana. tema yang akan diangkat pun menarik, “Perlukah Pelari Rekreasional Berlatih”? Kabarnya, panitia juga menjanjikan akan bagi-bagi slot bagi media dan komunitas.
Add comment