Sebagian pedalis suka berganti-ganti part sepeda yang dimiliki sesuai dengan keluaran terbaru. Ada juga tipe pedalis yang setia, tidak peduli ada part keluaran terbaru. Tak ada salahnya memang dengan tipe setia seperti itu ~kalau tidak mau dibilang pelit ~, tapi ingat part sepeda memiliki umur. Part sepeda yang sudah habis masa pakainya wajib diganti demi keselamatan. Bagaimana mengetahui tanda-tanda part sepeda yang sudah habis masa pakainya? Berikut tanda-tanda beberapa part sepeda yang sudah harus diganti.
Rantai
Dari rangkaian drive train, rantai merupakan part sepeda yang paling lemah. Usia pakai rantai relatif lebih pendek dibanding teman-teman sepermainan seperti crankset dan sprocket. Tanda-tanda rantai sudah habis masa pakainya bisa diketahui dari molornya ukuran mata rantai bagian dalam. Misalnya saat masih baru jarak antara mata rantai adalah ½ inchi tetapi saat diukur jaraknya lebih panjang 0,1 mm. Rantai tersebut berarti sudah saatnya diganti.
Untuk mengukur kerenggangan rantai bisa digunakan alat ukur seperti skepmat atau chain gauge. Apa akibatnya bila pedalis pelit mengganti rantai? Tidak akan sampai membuat pedalis celaka memang, tetapi dengan semakin molornya rantai, drive train lain akan terpengaruh dan membuat semakin cepat habis masa pakainya.
[youtube id=”jKMotH68F-w” width=”620″ height=”360″]
Chainring & Sprocket
Chainring dan sprocket memiliki gigi-gigi yang bersinggungan dengan rantai. Seiring pemakaian gigi-gigi tersebut lama-lama akan aus. Tanda-tanda gigi aus bisa dilakukan dengan cek fisik. Perhatikan gigi chainring atau gigi sprocket, bila gigi tersebut menjadi runcing berarti sudah habis masa pakainya. Cek fisik juga bisa dilihat dari sisi yang bersinggungan dengan rantai apakah coakannya sudah dalam/ lebar atau belum.
Tanda lainnya saat chainring atau sprocket sudah habis masa pakainya ~ tetapi hal ini berarti chainring atau sprocket sudah aus parah ~ yaitu saat pedalis menggowes menggunakan power tiba-tiba misgear atau terjadi skip, seolah-olah gigi lompat. Saat misgear akan terasa hentakan seperti overpower dan bila saat itu pedalis sedang melakukan gowesan sambil berdiri akan sangat berbahaya. Keseimbangan pedalis akan terganggu, kaki pada pedal bisa terlepas dan bila tidak dapat menguasai sepeda, pedalis bisa terjerembab mencium tanah/ aspal.
Setelah membaca artikel ini, saya baru nyadar bahwa rantai sepeda gue mesti diganti..
Thanks Bro.. infonya bermanfaat sekali