Pedalku.com – Dulu bagi pesepeda dievak itu gengsi! Evak identik aib lantaran tidak kuat gowes sehingga sepeda harus dinaikkan ke mobil. Kalau toh evak bisa menyelamatkan muka adalah evak yang dilakukan ramai-ramai alias berjamaah.
Seperti yang pernah saya alami beberapa tahun lalu ketika ikut kegiatan Ranger, Rombongan Tangerang gowes Jakarta – Bandung. Ketika rombongan baru sampai Padalarang, panitia yang saat itu dikomandani Om Wido memutuskan mengevakuasi semua goweser dengan truk. Tak ada yang bisa menolak dan membangkang. Apalagi hari sudah gelap dan hujan pula. Padalarang – Bandung pun diselesaikan goweser dari atas truk.
Ternyata ‘evak berjamaah’ juga terjadi saat jelajah sepeda. Yang paling hangat dilakukan di etape 7 menuju Poso oleh rombongan Jelajah Sepeda Manado Makassar lantaran feri yang ditumpangi terlambat datang.
Secara hitung-hitungan matematis tidak mungkin rombongan yang baru start jam 12.00 siang harus bisa menuntaskan 165 km! Itu sebabnya, etape ini peserta dapat diskon 120 km dengan menumpang bus.
Bukan kali ini saja, Jelajah Sepeda Kompas melakukan ‘evak berjamaah’. Di Jelajah Sepeda Sabang – Padang juga diberlakukan demikian dan lagi-lagi terjadi di etape 7. Etape Subulussalam-Samosir (176 km) terpaksa dipangkas di kilometer 60 lantaran hujan dan kabut saat peserta mencapai ketinggian 1200 mdpl. Padahal untuk menuju Samosir masih harus menanjak lagi hingga 1800 mdpl dan kondisi peserta sudah mengigil kedinginan.
Ada benang merah dua kasus evak berjamaah saat Jelajah Sepeda Kompas ini. Dua-duanya adalah etape panjang yakni 176 km dan 162 km, dan elevasinya tinggi. Jika jalan mendatar atau sekadar rolling ringan, tentu etape sejauh itu bisa dituntaskan dalam sehari, namun jika elevasinya menuju ke tempat yang tinggi, maka perlu dipikirkan memangkas etape agar lebih realis untuk digowes.
Namanya saja jelajah sepeda, sebaiknya memang semua rute digowes dengan sepeda, bukan dengan naik bus atau truk. Apalagi tagline kegiatan ini adalah Melihat Indonesia dari Atas Sepeda! Jadi apapun, nyepeda harus lebih diutamakan.
Add comment