Pedalku.com – Bagi sebagian pesepeda, evak adalah aib! Apalagi ini di ajang jelajah sepeda, yang identik pesertanya adalah goweser pilihan! Mereka tak gentar melihat tanjakan maupun jauhnya rute yang harus ditempuh.

Bagi mereka yang beraliran ini, fungsi motoris di acara jelajah sepeda hanya sebagai pemasok logistik, minuman dan makanan selama di perjalanan. Bukan sebagai pendorong saat tanjakan. Begitu juga para marshall, hanya sebagai komandan, bukan pendorong. Jadi jangan coba-coba menyentuh punggung goweser aliran ini.

Namun ada fenomena menarik yang ditemukan di Jelajah Sepeda Kompas. Evak atau dorongan motoris menjadi sebuah kebutuhan! “Ketika melihat tanjakan, biasanya mereka geser ke kanan. Itu sebuah kode agar didorong motoris,” cerita seorang kawan mengabarkan. Dan itu dilakukan tiap kali menemui tanjakan.

Hingga etape kedelapan di Jelajah Sepeda Manado Makassar, fenomena itu masih terlihat. Bahkan mobil evak pun tak pernah kosong setiap etape. Di etape delapan ini, terlihat tiga sepeda mengantung di mobil dan tiga-tiganya sepeda kelas premium!

Sebenarnya fenomena ini sudah terlihat saat Jelajah Sepeda Bali Komodo. Ada dua peserta yang selalu memasrahkan punggungnya ke motoris saat di tanjakan. Pemandangan sehari-hari ini tentu menjadi sesuatu yang menggelikan lantaran kita yang terengah-engah dengan gowes ngicik di tanjakan tiba-tiba disalip oleh peserta yang kakinya sama sekali tak berputar!

Ya… bagi mereka didorong ataupun dievak bukan sesuatu yang memalukan alias aib. Dorongan di tiap tanjakan menjadi sebuah kebutuhan! 

 

Foto : ahpekbiker.blogspot.com

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments