Pedalku.com – Akhir-akhir ini banyak pedalis yang terlihat senang lelarian. Di jogging trek maupun di acara resmi seperti Samsung Run Series, Pocari Sweat Run atau Jakarta Marathon yang baru berlangsung hari Minggu (26/10/2014) kemarin.
Bosankah mereka dengan sepedaan?
“Om, sekarang lari juga? Banyak ya anak sepedaan yang sekarang lari,” ujar seseorang saat melihat pedalis yang familiar di dunia persepedaan. “Ya, saya sih cuma buat selingan aja. Biar gak bosan,” jawab pedalis yang ditanya. “Kalau buat gua sih, biar bisa ngumpulin jersey lebih banyak lagi….he…he…,” samber pedalis lain sambil tersenyum saat mendengar percakapan itu.
Apapun alasannya, cross-training antara sepedaan dengan lelarian ternyata memiliki hubungan yang saling menguntungkan.
Di Norwegia, sebuah penelitian yang dilakukan oleh 3 institusi perguruan tinggi terhadap salah seorang pembalap sepeda jalan raya, membuktikan lari dapat meningkatkan catatan waktu saat lomba time trial. Penelitian tersebut sempat dipublikasikan pada Journal of Strength and Conditioning Research.
Saat memasuki musim dingin, sang atlit mengurangi intensitas bersepedanya hingga 60%. Di saat yang bersamaan, ia menggantinya dengan 2 set lari interval dengan intensitas tinggi. Setiap set terdiri dari 14 kali lari interval dengan heart rate antara 90-95%.
Selama 4 bulan itu (November 2010 – February 2011) sang atlit dimonitor VO2 Max, efisiensi bersepeda dan performa saat menjalani time trial. Saat akhir periode penelitian, walau tidak ada peningkatan pada efisiensi bersepeda tetapi VO2 Max sang atlit meningkat hingga 10,3% dan catatan waktu time trialnya meningkat hingga 14,9%.
VO2 Max adalah kemampuan maksimal menghirup oksigen. VO2 Max merupakan indikasi terbaik dari kemampuan kardiovaskular dan kekuatan aerobik. Semakin tinggi VO2 Max, semakin baik pula kemampuan kardiovaskular pedalis.
Hal yang perlu diperhatikan saat pedalis mulai berlari adalah bahwa lari memiliki risiko cedera yang lebih tinggi dari bersepeda. Terutama cedera pada tumit dan dengkul. Pastikan pedalis melakukan pemanasan dengan benar dan menggunakan sepatu untuk lari dengan bantalan sol yang dapat mengurangi risiko cedera. Teknik berlari yang benar pun sebaiknya dikuasai untuk mengurangi risiko itu.
Bosan sepedaan? Yuk lari….. Tapi jangan lupa sepedaan lagi biar gak bosan lari….. 🙂
Sumber: running.competitor.com
Add comment