Pedalku.com -Belum lama ini Walikota London Boris Johnson datang ke Jakarta. Selain ingin menjalin kerja sama dengan Pemda DKI Jakarta, walikota yang hobi gowes ini juga menyerahkan 12 sepeda untuk digunakan di kawasan Museum Nasional. Namun sampai saat ini sepeda itu belum bisa digunakan oleh warga Jakarta.
Nama resminya Barclay’s Cycle Hire, tapi orang-orang terbiasa menyebutnya Boris’ Bike atau Sepeda Boris. Nama itu diambil dari sang pencetus, Boris Johnson, Walikota London. Sepeda Boris kini menjadi moda transportasi umum nan populer di ibukota Inggris. Derajatnya sama dengan moda transportasi lain seperti bus, taksi, atau kereta api.
Tentu saja ini bukan ide orisinal. Johnson pun mengakui, terilhami dari sistem transportasi Velib di Paris, tempat sepeda menjadi pilihan dalam melakukan perjalanan-perjalanan jarak pendek di dalam kota.
Di samping itu, Johnson punya kepedulian lain. Yakni hendak mengurangi kepadatan lalu-lintas, mengurangi kebisingan, serta polusi. Sejak menjabat pada 2008, Johnson memang punya mimpi membangun sistem transportasi publik yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga, tertuang dalam manifesto “Getting Londoners Moving”.
“Kebijakan saya adalah agar perjalanan para komuter menjadi lebih cepat dan dapat diandalkan,” kata politisi yang bekas wartawan ini.
Pada 30 Juli 2010, 5.000 unit Sepeda Boris mulai meluncur, menjangkau areal seluas 44 km persegi di pusat Kota London dan sekitarnya, dengan 315 stasiun penyimpanan. Kebetulan penduduk London sendiri sudah terbiasa ber-gowes-ria. Jadi, inisiatif ini mendapat sambutan positif. Sepuluh minggu saja, lebih dari 90.000 orang anggota (member) mendaftar dengan total satu juta perjalanan.
Bukan cuma warga kota, turis juga memberi pengakuan positif karena bisa ikut menikmati Sepeda Boris untuk menjelajahi London. Dalam blog pribadinya, Eric Pisani menuliskan: “Boris bike telah memberi pemandangan baru bagi London. Di setiap sudut kota, Anda pasti akan bertemu dengan orang-orang yang mengendarai sepeda biru ini.”
Tiga hari di London, Eric mengatakan kerap mendapati orang-orang yang mengendarai Sepeda Boris sambil tersenyum, tertawa atau bercanda dengan sesama pengendara lain. Menurutnya, bersepeda menjadi nyaman dan aman, karena ada banyak jalur khusus bersepeda dengan tanda-tanda yang mencolok. Apalagi dengan jumlah kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pejalan kaki.
Akankah Sepeda Boris menularkan virus bersepeda di jalanan Jakarta?
(Sumber: Majalah Intisari)
Add comment