Pedalku.com – Apa jadinya ketika sahabat pedalis bertemu? Pasti yang diomongin kalau bukan sepeda ya sepedaan. Begitu juga ketika sebagian peserta Tambora Bike bertemu di Bandara Soekarno – Hatta, Rabu (8/4) pagi ini.
Setelah saling berjabat-tangan dan berpelukan, mereka lalu bergantian cerita ketika mereka bersepeda bersama. Topik obrolan yang paling banyak diceritakan adalah ketika mereka gowes di Minang Bike, Jelajah Sepeda Sabang Padang, dan Jelajah Sepeda terakhir, Manado – Makassar. Sebagian peserta Tambora Bike memang alumni Jelajah Sepeda Kompas, Bali Bike maupun Minang Bike.
“Jelajah Sepeda Manado Makassar sangat seru. Bukan hanya rutenya yang panjang dan sangat berat, tapi selama perjalanan kami juga menjumpai pengalaman yang tak bisa kami lupakan,” cerita Tomi, peserta Jelajah Sepeda Padang – Sabang dan Manado – Makassar.
Salah satu penggalan pengalaman yang dibagikan kepada peserta Tambora Bike yang tak ikut jelajah Manado – Makassar adalah ketika mereka tiba-tiba di kawal pasukan Brimob dengan senjata laras panjang. “Baru kali ini, sepeda dikawal pasukan bersenjata laras panjang,” timpal peserta yang lain.
Selain obrolan pengalaman bersepeda, ada juga cerita dari Octovianus Noya ~ lebih dikenal dengan panggilan Octo ~ yang banyak mendapat perhatian peserta Tambora Bike. Apalagi kalau bukan cerita rute yang akan dilalui di Tambora Bike nanti.
“Etape satu dan dua masih datar-datar saja. Nah baru di etape ketiga nanjak dan rolling.” Beberapa waktu lalu, Octo sempat gowes Audax bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A.
Kalau toh ada yang harus diperhatikan, lanjut Octo, soal cuaca yang panas di Lombok maupun Sumbawa. “Kita do’a bareng-bareng deh agar cuaca bersahabat saat gowes Tambora Bike.”
Peserta gowes Tambora Bike ke Lombok menggunakan pesawat Garuda GA 3404 dan sudah mendarat di lapangan terbang Praya Lombok International pukul 09.50 WITA. Selanjutnya rombongan dibawa ke penginapan dengan bus sementara sepeda diangkut truk.
Add comment