Pedalku.com – “Bentuknya klasik ya, seperti sepeda downhill old school,” kicau rekan pedalku saat melihat Wimcycle Metal Matrix. Sepeda full suspension (fulsus) keluaran produsen Tanah Air ini memang terkesan klasik.
Berbahan super hi-ten untuk frame-nya, tubing yang digunakan Wimcycle untuk Metal Matrix ini tidak sekecil frame sepeda lainnya yang berbahan hi-ten. Tubing dibuat besar layaknya frame berbahan aluminium alloy.
Untuk sistem suspensi belakangnya, Wimcycle Metal Matrix menggunakan single pivot, satu as yang menjadi tumpuan pegerakan ayunan suspensi belakang. Posisi single pivot diletakkan di depan bottom bracket, as crankset untuk menggerakkan sepeda.
Dilengkapi group set dengan 21 tingkat kecepatan (7 x 3 tingkat kecepatan) Shimano Sis, sepeda ini mumpuni untuk bersepeda ria di kompleks perumahan. Apalagi biasanya kompleks perumahan dipenuhi dengan polisi tidur (poldur), sepeda fulsus ini makin memanjakan pedalis. Ajrutan akibat guncangan poldur dapat diredam, pedalis dapat tetap duduk di atas sepeda dengan nyaman.
Bagaimana performa di trek offroad? Untuk masuk ke trek offroad, sebaiknya sepeda ini hanya digunakan di trek XC (cross country) ringan saja.
Oh iya saat pengujian, pedalku menggunakan Metal Matrix S yang dilengkapi v-brake untuk menghentikan laju sepeda. Sayangnya, saat pengujian itu performa V-brake mengeluarkan bunyi mencuit saat direm. Untuk mengatasinya, pedalis bisa mengganti kampas rem dengan yang lebih bagus. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bila pedalis sering melepas-pasang roda berukuran 26 inch ini. Wheelset bawaan yang digunakan belum menggunakan quick release. Jadi, jangan lupa untuk menyiapkan kunci pas.
Wimcycle Metal Matrix dibanderol Rp2.060.000 untuk tipe S. Sedangkan untuk tipe DX yang menggunakan rem cakram, Metal Matrix dihargai Rp2,2 jutaan untuk Pulau Jawa – Bali.
Dengan harga Rp2 jutaan, pedalis sudah bisa merasakan sensasi sepeda fulsus. Warna cerah dan desain klasik membuat mata melirik sirik pada sosok Wimcycle Metal Matrix. Bersepeda santai di kompleks perumahan pun semakin asyik.
Add comment