Pedalku.com – Hampir tuntas,  mimpi Harian Kompas merajut Nusantara dengan sepeda. Ya, Jelajah Sepeda Papua yang start Rabu (3/6) ini  adalah rangkaian  jelajah terakhir yang digelar Kompas.

Kompas  pertama kali menggelar acara sepeda jarak jauh lewat ekspedisi Jelajah Sepeda Anyer- Panarukan 2008. Ya, kala itu Redaksi Kompas kerap membuat kegiatan ekspedisi. Selain untuk keperluan liputan, kegiatan ini juga sebagai sarana untuk kegiatan-kegiatan lain, misalnya untuk bakti sosial. Dan kegiatan sepeda dari Anyer Panarukan itu salah satu kegiatan yang menyertai ekspedisi ini.

Setelah tuntas Anyer – Panarukan yang pesertanya sebagian besar atlet dan mantan atlet Polygon ini, dua tahun kemudian Kompas baru melanjutkan lagi Jelajah Sepeda Surabaya – Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan Jakarta – Palembang yang bertepatan dengan pelaksanaan Sea Games tahun 2011 di Palembang.

Saat di Palembang inilah wacana Jelajah Nusantara muncul. Saat memberi sambutan di sebuah restoran di pinggir Jembatan Ampera, Rikard Bagun, Pemimpin Redaksi Kompas kala itu melontarkan impian Kompas bisa merajut Nusantara dengan sepeda sebelum perayaan ulang tahun Kompas ke-50 yang jatuh tahun 2015.

Setelah pencanangan Jelajah Sepeda Nusantara oleh petinggi Kompas ini, tiap tahun Kompas menggelar agenda jelajah sepeda. Tahun berikutnya adalah Bali – Komodo dan dilanjutkan dengan Sabang – Padang, Manado Makassar. Dan tahun 2015 ini Kompas menggelar dua kali jelajah, yakni Banjarmasin – Balikpapan dan Jelajah Papua. Apakah Jelajah Papua ini akan menjadi kegiatan bersepeda terakhir yang dilakukan Kompas?

Tak ada jawaban yang pasti! Yang jelas pasti, beberapa tahun belakangan ini trend sepeda memang kalah meriah dibanding lari. Tak heran di hadapan para peserta Tambora Bike di Kantor Gubernur NTB beberapa waktu lalu, Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo justru mewacanakan Kompas akan merajut Nusantara dengan lari setelah sukses merajut dengan sepeda. Ide ini, lanjut Mas Budiman, begitu pria yang suka gowes ini disapa, berasal dari Ultraman Indonesia, Hendra Wijaya.

Di luar kegiatan jelajah sepeda, Kompas juga punya acara sepeda Kompas Bike yang sudah beberapa kali menggelar kegiatannya mulai dari Bali Bike, Minang Bike, hingga yang terakhir, Tambora Bike. Kegiatan bersepeda berbayar ini sudah mempunyai komunitas sendiri. Sayang jika kegiatan ini ikut dihentikan seiring dengan berakhirnya Jelajah Sepeda Kompas.

 

Foto: print.kompas.com

 

 

 

Cak KRIS

Suka lari, sepeda, dan kegiatan luar ruang. Aktivitas ini sering dituangkan dalam tulisan, foto, video di sosial media, wesbite atau untuk kebutuhan cetak. Tujuan utamanya, hanya sebagai dokumentasi, agar terekam jejak digitalnya. Syukur-syukur bisa menjadi inspirasi atau malah bisa berbagi keberkahan. Salam Sehat.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments