Menggunakan pedal cleat atau clipless pedal tetapi masih gowes dengan gaya lama? Manfaatnya tentu tidak terlalu terasa. Gaya gowes yang menekan pedal ke bawah dan istirahat saat pedal ke atas sama sekali tidak memanfaatkan keuntungan pedal cleat. Efisiensi saat menggowes tidak akan pernah tercapai.
Yang perlu dilakukan saat menggunakan pedal cleat adalah mengubah gaya gowes tradisional. Gunakan prinsip push-pull. Saat kaki berada di atas, pasti akan menekan pedal ke bawah. Nah saat kaki di bawah, kaki seharusnya menarik pedal ke atas, memanfaatkan kaitan pada pedal cleat. Jadi antara kaki kanan dan kaki kiri ada kerjasama saat memutar pedal. Kaki kiri menekan ke bawah, kaki kanan menarik ke atas. Karena pembagian beban kerja tersebut, tenaga yang dikeluarkan untuk memutar pedal otomatis akan lebih sedikit.
Mengubah gaya gowes tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu membiasakan diri. Satu cara latihan yang bisa mengubah dengan cepat gaya gowes adalah one leg pedaling, menggowes dengan menggunakan 1 kaki. Bagaimana cara latihan one leg pedaling?
Tentu yang utama adalah menggunakan pedal cleat, bisa juga menggunakan toe-clip (pedal dengan cangkang sepatu, saat ini biasa digunakan pada sepeda fixie/ single speed). Kaki kanan disangkutkan pada pedal, kaki kiri sama sekali terlepas dari pedal. Goweslah dengan kaki yang tersangkut pada pedal selama 1-2 menit. Jangan lupa pada prinsip push-pull. Cadence usahakan berada pada putaran optimum (intip optimum cadence disini). Lakukan bergantian dan berulang-ulang antara kaki kiri dan kanan.
Latihan one leg pedaling tidak hanya berguna untuk prinsip push-pull tapi bisa juga untuk menghaluskan gowesan, smooth pedaling. Bila gowesan belum halus, transisi antara push dan pull akan sangat terasa pada one leg pedaling. Goyang patah-patah mungkin terlihat seksi, gowes patah-patah tidak akan ada yang melirik.
Foto: womenshealthmag.com
Add comment