Netfit.id, Bogor – Pegiat sepeda selalu mempertanyakan keberadaan KM.0, Apa sih istimewanya jalur sepeda yang berada di desa Bojong Koneng – Bogor? Kenapa banyak pesepeda yang menjadikan tempat ini sebagai rute yang wajib dijajal?
Bagi para netfitzen penikmat nanjak (uphiller), Km.0 Bojong Koneng pasti sudah tidak asing lagi. Km.0 adalah titik pertemuan jalan dari arah Rainbow Hill, Cijayanti dengan jalan dari Taman Budaya, Sentul. Terletak di ketinggian 660 mdpl. Tempat ini menjadi fenomenal bagi para uphiller karena menawarkan tanjakan yg “aduhai”, baik ditempuh dari jalur Rainbow Hill maupun dari jalur Taman Budaya.
Saat ini Km.0 sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu. Dua tahun yang lalu saat netfit.id mengunjungi Km.0, destinasi yang dicari hanyalah warung Pak Jalu yang menyediakan teh jahe untuk para netfitzen. Selain warung pak Jalu, patok/penanda jarak Km.0 adalah tempat favorit untuk berfoto. Namun saat ini warung pak Jalu sudah ditemani oleh banyak cafe dan resto yang tumbuh subur seperti jamur di musim hujan.
“Waktu pertama kali buka warung, jalanan masih tanah belum banyak orang datang ke sini. Sekarang tiap hari ramai orang bersepeda sejak ada Korona” ujar Mama Alu pemilik warung Pak Jalu. Mama Alu pun tidak takut dengan semakin banyaknya café dan resto di sekitar Km.0.
Khusus dimasa pandemi ini, Km.0 menjadi destinasi yang menarik bagi para penggemar olahraga, tidak hanya pesepeda, tetapi para pelari trail (trail runner ) juga menjadikan Km.0 dan sekitarnya sebagai tujuan.
Komunitas sepeda MBC – Muncang Bicycle Club dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara sudah lima kali menikmati trek Km.0 via Rainbow Hill. 36 anggotanya saat diwawancara netfit.id mengaku senang ke Km.0. Menurut Yogo salah satu anggota MBC : “Tanjakannya bikin kangen om“. Komunitas yang rutin tiap hari Minggu gowes dari Casablanca ke Bunderan HI ini, sebulan sekali rutin mencari rute yang menantang di luar Jakarta. Km.0 adalah salah satu satu rute yang masuk list, rute favorit.
Donny Kurniawan, pesepeda dari komunitas polygon stratos dan anggota Goceng – Goweser Cengkareng sudah dua kali ke Km.0. Walaupun Donny baru bersepeda selama masa pandemi, tapi dia kuat bolak-balik 2x sembari menunggu rombongan Goceng.
“Saya sudah naik lewat Rainbow Hill, turun ke Sentul dan naik lagi lewat Bojong Koneng sembari nunggu teman-teman.”
Ternyata Km.0 menarik karena tanjakannya yang bikin kangen dan menjadi ajang pembuktian diri atau “gurah” dengkul. Belum disebut uphiller kalau belum pernah ke Km.0.
Tetap semangat dan selalu menjaga kesehatan dengan menjalani protokol kesehatan Covid-19.
#IngatPesanIbu
Add comment