Netfit.id, Jakarta – Ulang tahun Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ke-4 dilakukan secara sederhana di kantor SMSI di Jl Vetaran II, Jakarta Minggu (7/3) lalu.
Acara ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pengipasan lilin di atas kue red velvet yang dilakukan oleh Ketua Umum SMSI, Firdaus di hadapan puluhan pengurus SMSI di wilayah Jabodetabek. Di era Covid-19 ini acara tiup lilin diganti dengan pengipasan lilin.
Tema yang diangkat di acara ulang tahun ini adalah Membangun Semangat Kebersamaan untuk Menjaga Negeri. Namun yang juga menarik, panitia juga menetapkan lima tokoh pers Adam Malik, PK Ojong, Jakob Oetama, Buya Hamka, dan Fachroedin sebagai tokoh inspirasi.
Kisah singkat mereka sengaja dibacakan agar bisa menjadi inspirasi bagi para insan pers, khususnya anggota SMSI.
Seperti namanya, SMSI adalah kumpulan para pemilik media online yang tersebar di 34 provinsi dengan anggota 1.200 media online. Ada media yang sudah tumbuh besar, tapi banyak pula media kecil.
Menurut Firdaus, anggota SMSI akan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk kemajuan bersama. Salah satu bentuk kolaborasinya adalah dengan membentuk news room bernama siberindo yang bisa diakses di siberindo.co
Siberindo.co sejatinya sebuah news room, kumpulan berita-berita dari para anggota SMSI. Namun news room tersebut diwujudkan dalam satu portal berita.
Ada kewajiban para anggotanya untuk mengirim berita, namun di satu sisi mereka juga berhak mengambil berita atau artikel-artikel dari media lain.
“Portal ini salah satu bentuk nyata kolaborasi dan sinergi anggota SMSI, semoga ke depan akan muncul model kolaborasi yang lain,” tandas Firdaus.
Selain dihadiri puluhan anggota SMSI yang sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek, beberapa tokoh pers, seperti Aat Surya Safaat, Direktur Pemberitaan Antara, 2016, Hersubeno Arief, wartawan yang kini aktif sebagai Konsultan Media dan Politik yang juga seorang Youtuber dengan ratusan ribu subscriber, dan Tri Agung Kristanto yang sekarang menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas.
Tra, begitu pria ini disapa, juga didapuk panitia untuk menceritakan bagaimana nilai-nilai luhur PK Ojong dan Jakob Oetama selama mereka memimpin Kompas Gramedia.
Add comment