pedalku.com – Demam batu akik begitu merasuk di setiap situasi. Bahkan ketika rombongan melewati Alun-alun Ratu Zalecha Martapura rombongan pun berhenti dulu. Untuk apa? Pedalis yang mau belanja batu akik atau batu mulia lain silakan mampir hehe …
Kota Martapura merupakan ibukota Kabupaten Banjar yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Sejak tahun 1950 hingga sekarang, pedagang intan tradisional tetap melakukan transaksi jual beli di kota yang dulunya bernama Kayutangi, ibukota Kesultanan Banjar di masa pemerintahan Sultan Adam. Jadi, tidak heran kalau kota ini dijuluki kota intan karena batu mulia tersebut telah menjadi ciri khas Kota Martapura. Wisatawan pencinta batu perhiasan pun datang berkunjung dan berburu intan ke pusat transaksi intan yang sekaligus tempat penggosokan intan terkenal ini.
Alun-alun Ratu Zalecha merupakan pemberhentian kedua rombongan JSBB setelah sebelumnya mereka berhenti di Banjarbaru, sekitar 18 km dari titik start. Diiringi gerimis, peserta dilepas menuju Rantau. Jalur yang dilalui datar cenderung turun. Alhasil, kecepatan rata-rata rombongan bisa mencapai 25 – 28 km per jam. Bahkan setelah perhentian pertama menuju Alun-alun Ratu Zalecha bisa bertambah kencang menjadi 30 km per jam.
Ratu Zaleha adalah satu dari sedikit pejuang wanita di Nusantara yang gagah berani membela tanah airnya dari cengkeraman kuku penjajahan Belanda. Bersama sang suami, Gusti Muhammad Arsyad bin Gusti Muhammad Said, Ratu Zaleha adalah penerus perjuangan Pahlawan Nasional Perang Banjar Pangeran Antasari. – (sumber dari sini)
Nah, buat pedalis penggemar batu mulia atau ikut terserang demam batu akik, silakan manfaatkan kesempatan ini. Buat oleh-oleh yang di rumah bisa menjadi pilihan yang menarik. Apalagi batu akik mudah dibawanya, tidak makan tempat.
Sihir akik memang menukik! Jelajah sepeda pun tak kuasa melirik.
Add comment