Saat mulai bersepeda, biasanya pedalis mencoba berbagai aliran – offroad maupun onroad – untuk mengetahui mana yang klik dengan hati kita. Saat mencoba onroad, kemampuan handling sepeda tidak terlalu menyita perhatian karena pedalis terbiasa dengan medan yang dilalui. Berbeda bila pertama kali mencoba trek offroad dengan beragam rintangan yang dihadapi – terutama saat melalui turunan maupun drop off – kemampuan handling sepeda harus mendapat perhatian khusus untuk keselamatan pedalis.

Pertama kali diajak offroad, tak jarang teman pedalis yang sudah terbiasa offroad tidak sadar kalau kita baru mencoba offroad pertama kalinya. Mereka tidak memberitahu hal-hal mendasar dalam menghadapi berbagai rintangan di medan offroad. Langsung jalan dan ngebut karena terlalu excited dengan trek yang akan dilalui. Apa yang terjadi? Beberapa pedalis mengalami kecelakaan. Hanya terjatuh dan lecet sedikit sih tidak masalah tetapi bila sampai mengalami patah tulang….. hmm…… mudah-mudahan tidak.

Nah, hal-hal apa yang perlu diketahui saat masuk ke trek offroad? Berikut beberapa hal yang dapat digunakan sebagai panduan bersepeda, 7 jurus pamungkas untuk keselamatan di trek offroad :

  1. Posisi siku tangan jangan terlalu lurus, bengkokkan sedikit karena berguna sebagai tambahan ‘shock’.
  2. Saat tidak mengayuh, posisikan pedal pada jam 3 dan jam 9, kaki membentuk garis horizontal, biasanya kaki yang lebih kuat berada di depan. Posisi ini berguna untuk menghindari kepentoknya pedal dari tonjolan-tonjolan di trek offroad seperti batu yang dapat menggangu keseimbangan pedalis. Berlaku juga saat melewati ‘selokan’ atau jalur tanah yang tergerus aliran air.
  3. Menghadapi turunan curam, turunkan ketinggian seatpost sampai kaki dapat menjejak tanah dengan sempurna. Duduklah pada saddle bagian belakang, jepit saddle depan dengan kedua paha. Bila perlu posisi badan berada di belakang saddle. Cara ini untuk memindahkan pusat gravitasi ke belakang sehingga pedalis tidak mudah terjungkal ke depan.
  4. Bila belum menguasai teknik pengereman depan – belakang, gunakan rem belakang saja saat menghadapi turunan curam. Sebenarnya lebih baik menggunakan kedua rem karena pengereman akan lebih efektif asal pembagian beban sesuai dengan trek yang dihadapi.
  5. Melewati rock garden ataupun trek macadam, usahakan sebisa mungkin rear derailleur (RD) dalam posisi terlipat – posisi gigi tinggi/ berat, gigi 7 atau lebih tinggi lagi. Berguna untuk mengurangi resiko RD terbentur batu atau rintangan lain yang dapat menyebabkan kerusakan RD.
  6. Tidak kuat saat mencoba tanjakan curam? Tarik rem depan, bukan rem belakang, agar tidak terjungkal ke belakang.
  7. Satu lagi jurus pamungkas yang tersisa, paling ampuh dibanding jurus lainnya: tuntun saja bila ragu!

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments