Pedalku.com – Tiap singgah, peserta Jelajah Sepeda Manado Makassar selalu disuguhi kejutan! Seperti ketika rombongan ini bermalam di Pendolo, setelah tuntas menyelesaikan etape 8. Hotel Mulia, yang dijadikan tempat menginap menyajikan panorama yang luar biasa. Hotel ini persis menghadap Danau Poso dengan hamparan pasir putih.
Dan ternyata banyak peserta jelajah yang memilih ‘nenda’ di pinggir danau. Ya, bagi mereka kapan lagi bisa tidur berselimut langit yang malam itu ditaburi bintang. Hh… Romantis pastinya. Inilah kesempatan kedua peserta jelajah membuka tenda. Sebelumnya di etape kedua yang bermalam di Lolak, ada beberapa peserta yang memilih tidur ditenda dibanding di aula.
Kejutan kedua, tapi kali ini tidak mengenakkan. Hotel Mulia yang berada persis di pinggir danau justru kesulitan air. Bisa jadi hotel ini tidak siap menampung rombongan Jelajah Sepeda Manado Makassar yang tentu jumlahnya hampir 100 orang. Toh goweser sangat adaptif. Banyak cara bersih-bersih badan meski keran kamar mandi tak keluar air. Mandi pakai apa? Hmmmmm rahasia!
Selasa (26/8) pagi, rombongan start dari Puskesmas Pendolo, Kecamatan Pamona, Selatan, Kabupaten Poso. Pasalnya di tempat ini Dana Kemanusiaan Kompas melakukan bakti sosial dengan pemeriksaan kesehatan gratis untuk para warga. Namun sebelum rombongan dilepas, mereka diajak menari Derok yang melambangkan persahabatan. Tentu dengan harapan persahabatan para goweser dengan warga Pamona akan terus terjalin.
Sebelum masuk km 25, rombongan sempat terpecah lantaran jalan menanjak dari 500 mdpl menuju 1100 mdl. Nah, tim motoris pun mulai kerja keras mendorong peserta yang tak kuat di tanjakan. “Tangan pegel banget nih!,” kata seorang motoris yang memang tak pernah absen mendorong peserta di tiap etape.
Hingga pukul 10.00 WITA rombongan sudah masuk perbatasan Sulteng dan Sulsel. Ya… Sulawesi Selatan! Propinsi terakhir yang akan dilalui peserta Jelajah Sepeda Manado Makassar.
Foto : Facebook (Anton Sanjoyo)
Add comment