Pedalku.com – Meski tanpa banyak pemberitaan, industri sepeda di Indonesia banyak mendatangkan devisa. Salah satu pabrikan sepeda yang akan dialiri dolar dari Spandont adalah PT Terang Dunia Internusa.

Pabrk sepeda United yang bermarkas di Citeureup, Bogor ini telah mengantongi kontrak kerja dengan Biciletas Monty S.A. Importir sepeda asal Spanyol membeli beragam jenis sepeda produksi PT Terang Dunia Internusa sejumlah 10 ribu unit sepeda.

Sepeda yang akan dieksport ke Spanyol tersebut mulai jenis MTB, Folding Bike hingga City Bike. Sepeda tersebut akan dikirim secara berkala mulai Agustus ini.

Demikian penjelasan Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kementerian Perdagangan, Tuti Prahastuti, yang ikut memfasilitasi penandatanganan kontrak dagang antara keduanya.

Kepercayaan importir sepeda asal Spanyol itu, kata Tuti membuktikan bahwa kualitas sepeda produk Indonesia bisa bersaing di pasar Global. “Ini yang menjadi peluang bagi para produsen sepeda di Indonesia,” kata Tuti lewat siaran pers Jumat lalu.

Peluang ekspor sepeda ke luar makin terbuka lebar. Apalagi isu pemanasan global masih tetap kencang. Produk-produk ramah lingkungan seperti halnya sepeda akan terus jadi pilihan.

Jauh sebelumnya, produk-produk Polygon juga sudah merambah pasar dunia. Apalagi setelah 10 tahun Polygon sukses mengembangkan produknya untuk pasar dalam negeri, pada tahun 1999 pihaknya sengaja membangun bicycle manufacture untuk tujuan ekspor.

Setelah pabrik Polygon di Sidoarjo ini punya standar Internasional, selain berhasil ekspor sepeda, PT Insera Sena juga dipercaya memproduksi brand kelas dunia, seperti Marin, Scott, Kona dan beberapa brand lain.

Nah, siapa yang saat ini memakai frame di atas? Jika saat ini Pedalis memakai frame Kona, misalnya, bisa jadi sepeda itu dibuat di Indonesia, lalu dikirim ke Kanada, baru kemudian kembali ke Indonesia lewat para distributor Indonesia.

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments