pedalku.com – Trail running (lari lintas alam) menawarkan banyak keuntungan, termasuk sedikitnya benturan terhadap tubuh, meningkatkan variasi, serta pemandangan alam yang menakjubkan. Berpindah trek dari aspal ke lintas alam tentu memberikan tantangan baru bagi pedalis yang menggemari dunia lari. Tak ada lagi trek yang datar dan monoton. Sebagai gantinya adalah akar pepohonan, rumput, jalan setapak, dan kejutan-kejutan lainnya.
Nah, agar tak kagok saat ikut lari lintas alam seperti yang diselenggarakan oleh Palawa Unpad dalam gelaran Manglayang Trail Running berikut berapa hal yang mesti diperhatikan.
- Lompat kotak
Sebagai langkah awal, cobalah melatih kaki dengan “lompat” kotak beberapa kali seminggu. Ini akan melatih tubuh untuk meredam beban badan saat trek menurun. Jangan mengira bahwa trek menurun itu menyenangkan. Mulailah dengan berdiri di atas sebuah kotak dengan dengkul ditekuk. Lalu melangkahlah turun dengan selembut mungkin. Lalu kembali ke kotak dan ulangi tiga sampai lima kali. Beristirahatlah dulu dan kemudian ulangi lagi. - Stabilitas tumit
Akar pepohonan, ranting, dan gundukan tanah adalah skenario sempurna bagi tumit terkilir. Jadi, sebelum mulai lari lintas alam, persiapkan tubuh di pusat kebugaran dengan latihan menguatkan tumit. Main quash dengan bertelanjang kaki (barefoot) bisa dipakai juga untuk menguatkan kestabilan tumit. - Mulailah dengan pelan-pelan
Jangan langsung lari di lintas alam. Pelan-pelan saja. Awalilah lari lintas alam di medan yang relatif aman setelah lari jalan raya. Setelah bisa berlari sekitar 5 km-an di trek itu, saatnya Anda mencoba di lintasan yang bervariatif.
Selamat mencoba.
Add comment