Pedalku.com – Hari kedua Jambore Nasional MTB Federal, Sabtu (25/10/2014), mulai pagi hari Federalis sudah melakukan serangkaian kegiatan, senam dan gowes ceria ke Situ Patengang. Perjalanan ke Situ Patengang dilakukan 2 cara yaitu offroad  dan onroad. Offroad melalui jalan makadam, dan naik turun bukit. Sedangkan mereka yang memilih jalur onroad ibaratnya tinggal merem untuk mencapai Situ Patengang karena mereka hanya melewati jalan mulus dan hanya turunan. Setelah tiba dan mengabadikan diri di Situ Patengang, mereka kembali ke lokasi acara diRancaupas. Pulangnya banyak peserta yang minta dievakuasi, karena jalan yang dilalui tanjakan terus untuk sampai Rancaupas. Siang hari diadakan hiburan musik, doorprize, lomba penampakan seri federal dan lelang. Foto-foto bersama Federal dari chapter daerah lain jugabanyak diminati, belum didapat data, apakah saling kenalan dan foto bersama itu membuahkan perjodohan antar mereka atau tidak.

Penampakan Federal juga banyak diminati para peserta, terutama yang punya sepeda Federal langka seperti Federal Kuwahara dan Federal Competition. Semua jenis Federal diikutsertakan lomba; dari seri gunung  (Mt Everest), seri kucing (city cat), macan (jaguar) dan tentunya Kuwahara. Biasanya yang menang dilihat dari keaslian cat, bawaan pabrik, group set dan semua komponen yang ada dalam sepeda itu. Bahwa, di antara pemilik sepeda itu di tanjakan banyak yang minta dievakuasi itu soal lain… he..he.

Yang pasti, ternyata para Federalis banyak yang gendut-gendut perutnya. Hal itu menjadi alasanmereka karena menurutnya, sepeda Federal dari besi dan digowesnya berat. “Jadinya kita makannya banyak, enggak kuat gowes di tanjakan,” kata seorang Federalis gendut. Mereka pun membuka perutnya dan berjejer untuk difoto. Persis jejeran bedug deh jadinya…

Malam Minggu, kehadiran The Legend Paimo, si peturing sejati menjadi acara yang dinanti. Terbukti, banyak tanya jawab dengan Mas Paimo, pesepeda yang kalau enggak ditanya kesannya diam saja itu… ha…. ha. Mas Paimo pun dengan senang hati berbagi pengalaman tentang perjalanan-perjalanan jarak jauhnya.Rintik hujan tak menyurutkan para peserta untuk menyimak penjelasan dari Paimo.

Untuk menghangatkan badan akhirnya panitia menyuguhkan dangdut dan para peserta berjoget dan mengikuti alunan lagu itu. Banyak di antara Federalis, ternyata malah lebih jago berjoget daripada menggowes sepedanya. Bisa jadi mereka juga jago menggowes di bidang lainnya, kecuali menggowes sepeda… Yang unik, penampilan dari federalis Yogyakarta. Mereka berbaur dengan menggunakan pakaian lurik-lurik khas Yogya dan blangkon.

Minggu 26 oktober acara penutupan bagi para Federalis. Makan berjejer menggunakan daun pisang yang ditaruh memanjang merupakan kekhasan tersendiri. Rasa persaudaraan sesama penggowes pun semakin erat terjalin. Yang tadinya malu-malu akhirnya jadi kenal dan akrab.

“Dengan bayar Rp 250 ribu mereka beranggapan tidak rugi membayar, dan nyesel kalo gak ikut…..Sakitnya tuh disini,” kata Mas Imam Ompong, Federalis dari Jakarta.

Selamat dan terima kasih untuk Panitia Jamnas MTB Federalis kedua. Hebat, euy.

Semoga keakraban ini akan terus terjalin dan menjadi lebih erat saat pelaksanaan Jamnas MTB Federal ke-3 yang akan dilaksanakan di Batu, Malang, JawaTimur. Keep boseh ya !

 

Kontributor:

Gigin

Gigin Sugiyanto (Kompas Gramedia Cyclist)

Kontributor Netfit.id

Tertarik untuk berbagi cerita mengenai sports, lifestyle and happiness? Jangan segan untuk berbagi dengan yang lain.

Kirimkan saja artikelnya ke [email protected]

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments