Pedalku.com – Etape terpanjang Tour de Flores 2017 sejauh 170,9 kilometer akhirnya diselesaikan, Senin kemarin. Etape keempat ini start dari Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, dan finish di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Di barisan depan ada pembalap asal Selandia Baru Nick Miller dengan rompi kuning. Sementara pembalap Indonesia tampak Muhamamd Imam Arifin dari KFC Cycling Team. Hingga saat ini Arifin sebagai pembalap terbaik Indonesia dan Asia Tenggara di ajang Tour de Flores ini.

Seperti di etape sebelumnya, di etape ini peserta disuguhi jalan yang berkelok-kelok dengan tikungan yang tajam. Tercatat ada ratusan tikungan tajam yang harus dilalui 67 pembalap yang ikut start di etape ini.

Di antara lintasan yang cukup menantang adalah jalanan penuh tikungan menurun di kawasan Aimere, di mana ada sekitar 300 tikungan di jalan menurun sepanjang 30 kilometer. Kondisi ini yang menjadi tantangan khusus para pembalap. Bahkan menjelang finish. mereka masih diberi bonus tanjakan yang cukup aduhai sepanjang 1 kilometer.

Namun di balik rute yang “ganas” dan panjang ini, para peserta juga disuguhi panorama indah pegunungan dan desa-desa adat yang tersebar di Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada.

Etape ini akhirnya dimenangkan oleh pembalap asal Spanyol Edgar Nohales Nieto. Pembalap di bawah bendera tim 7-Eleven Cycling Filipina tersebut masuk finis pertama di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, dengan catatan waktu empat jam 47 menit 29 detik. Ia bisa mengalahkan saingan terdekatnya yang merupakan juara Tour de Flores 2016, Daniel Whitehouse dari tim CCN Laos, yang harus puas di tempat kedua dengan selisih 53 detik.

“Saya sangat senang. Mungkin Anda menyangka saya hanya berjuang pada satu kilometer terakhir, tapi sebenarnya saya berjuang sepanjang 170 kilometer ini,” kata Nieto kepada wartawan usai lomba tersebut.

Sementara itu manajer tim 7-Eleven Ricardo Rodriguez mengakui etape keempat merupakan yang terberat dan tersulit, serta lintasannya cukup berbahaya.

 

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments