Netfit.id – Kabar duka datang dari ajang ITB Ultramarathon 2022. Lomba lari dengan kategori individu dan relay ini sebenarnya dijadwalkan pada awal Desember 2022. Namun karena ada bencana gempa di Cianjur yang dilewati rute ITB UM pada November 2022, maka diundur ke Maret 2023.

Kabar itu adalah kasus pembacokan terhadap tiga peserta di dua tempat yang berbeda. ITB UM memang memiliki rute panjang. Jakarta Bandung. Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2017, jarak yang ditempuh bervariatif. Dari 170 km hingga 200 km. Rutenya memang standar, Jakarta – Bogor – Cianjur – Padalarang – Bandung. Start dari Jumat berbarengan orang pulang kantor di Jakarta dan finish di Minggu pagi di Kampus ITB Jalan Ganesha.

Ada lima kategori yang dilombakan. Individu, Relay 2 (R2), R4, R8, dan R16. Jadi bisa dibayangkan bagaimana repotnya panitia mengatur alur pelari yang pacenya bisa variatif.

Dari sumber-sumber Netfit, panitia sudah diingatkan sebelumnya tentang kasus pembegalan di Cibinong. Ini daerah yang akan dilewati juga dan biasanya di sini masih gelap karena start dari Jakarta malam. Dengan jumlah peserta ratusan di sepanjang jalur, maka menjadi sasaran empuk bagi pembegal. Antisipasi hal itu panitia memperketat pengamanan dan memberi penugasan ke marshal untuk waspada di daerah-daerah yang rawan.

ITB UM 2022 kali ini start dari Menara Mandiri Sudirman pada Jumat 10 Maret 2023 pukul 21.00 untuk kategori individu dan berselang 20 menit kemudian untuk kategori R2, R4, R8, dan R16.

Sabtu 11 Maret, sekitar pukul 07.00 kabar pembegalan itu mulai menyeruak di antara para peserta dan tim pendukung. Masih simpang siur tentunya. Ada yang bilang kecelakaan, lainnya bilang pembegalan. Info lain menyebut pembacokan. Untunglah pelaku tertangkap lewat CCTV yang ada di dekat lokasi. Informasi yang diperoleh Netfit.id menyebutkan bahwa ada dua pelari mau dibacok terus berlari. Sayang satu pelari terjatuh dan ponselnya pun terlempar. Ponsel ini diambil pembacok.

Menjelang pergantian hari, terjadi kasus serupa. Kali ini menimpa dua pelari di tempat yang sama dengan rentang waktu yang berdekatan. Lokasi kejadian di Jembatan Ciranjang. Malam memang gelap dan sepi. Penerangan minim. Kejadiannya begitu cepat. Peserta itu merasa ada benda keras menimpa lengannya. Seperti tersenggol spion motor. Namun ternyata ketika berlari beberapa langkah, ia merasakan sesuatu mengalir di lengan bawah. Setelah diperhatikan ternyata darah dari luka di lengan. Panitia dan polisi yang dihubungi akhirnya membawa peserta itu ke RS Sayang Cianjur.

Jika peserta tadi lapor panitia lewat pesan WA, ternyata ada kasus serupa sebelumnya menimpa pelari lain. Kali ini pergelangan tangannya yang kena. Sama seperti peserta tadi, peserta ini mengira ia terserempet benda semacam keranjang motor yang melewatinya.

Kedua peserta tadi akhirnya memilih DNF.

Kasus tadi langsung ramai dibicarakan di komunitas pelari. Tiga kejadian dalam satu ajang sudah bisa menjadi sinyal bahwa kegiatan ini berbahaya. Belakangan memang marak aksi pembegalan dan pembacokan yang terkadang alasannya sederhana. Beberapa bahkan tak ada motif perampasan barang. Murni pembacokan saja.

Dengan panjangnya rute dan terbatasnya marshal, panitia mau tidak mau harus merangkul komponen lain demi kenyamanan dan keamanan rute yang akan dilalui pelari. Meminta bantuan polisi sudah menjadi SOP ketika akan membuat acara seperti itu.

Cara lain, meminta bantuan komunitas motor yang saat ini sudah berkembang bak virus. Beberapa dari komunitas itu terkadang mau diajak pro bono. Sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap keselamatan di jalan raya. Nyatanya pelari yang dikawal pemotor di sepanjang jalur rawan bebas dari pembacokan.

Atau menggandeng elemen masyarakat seperti karang taruna di beberapa wilayah yang akan dilalui yang sekiranya kurang aman bagi pelari.

Sungguh tidak pantas membebankan keselamatan itu murni ke peserta.

Dalam kalender lari tahun 2023, lomba lari ultra jalan raya berikutnya adalah Run to Care yang menempuh rute Semarang – Yogyakarta. Sedangkan lomba lari ultra lintas alam ada beberapa seperti Rinjani, Prigen Malang, dan Bali. Namun untuk lomba ultra lintas alam, gangguan pembacokan relatif minim.

Jika ada saran lain dari Netfitzen, silakan tulis di kolom komentar.

Kontributor Netfit.id

Tertarik untuk berbagi cerita mengenai sports, lifestyle and happiness? Jangan segan untuk berbagi dengan yang lain.

Kirimkan saja artikelnya ke [email protected]

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments