Netfit.id – Sebagai seorang pelari tentu keseharian Eliud Kipchoge tak lepas dari lari. Dia berlari hampir 220 km setiap minggu dan, karena jaraknya yang jauh, sebagian besar makanannya adalah protein dan karbohidrat.

Tak ada menu khusus pada diri peraih dua medali emas maraton Olimpiade dan pemegang rekor dunia maraton dengan catatan waktu  2 jam 1 menit dan 9 detik ini. Dia hanya makan spesial pada waktu-waktu tertentu di siang hari. Makanan favoritnya adalah ugali, makanan pokok Kenya yang serupa dengan bubur jagung padat.

Seperti pola latihannya, pola makan sang pelari maraton ini sangat sederhana, terdiri atas kacang-kacangan dan buah-buahan serta sayuran lokal. Kipchoge juga menyukai banyak gula dalam tehnya dengan menambahkan tiga sendok teh saat sarapan.

Apa saja menu makanan Eliud Kipchoge?

Setelah berlari jauh atau latihan interval yang intens di lintasan lari, sarapan Kipchoge terdiri atas teh putih dan roti, sarapan khas Kenya. (Teh putih merupakan salah satu dari beberapa jenis teh yang umumnya menggunakan daun muda atau daun yang diproses secara minimal dari tanaman Camellia sinensis.)

Roti yang disantap Khipcoge dan rekan-rekan latihannya di markas latihan mereka di Kaptagat adalah roti rumahan.

Eliud Kipchoge. Sumber: Instagram @kipchogeeliud
Eliud Kipchoge. Sumber: Instagram @kipchogeeliud

“Namun pada hari-hari yang berat, seperti tiga hari dalam seminggu, saya minum teh, buah-buahan, juga pisang dan telur untuk menggantikan energi yang hilang dan yang terpenting, untuk memperbaiki jaringan (otot) yang sobek,” katanya kepada BBC.

Saat lomba, sarapannya bahkan lebih ringan – sereal dan susu – atau hanya gandum seperti yang dia lakukan sebelum lari di bawah dua jam di Wina pada tahun 2019.

Untuk makan siang dan makan malam, ia biasanya makan ugali dengan daging sapi tanpa lemak dan beberapa managu – sayuran yang mirip bayam. Sayuran ini merupakan tanaman perdu yang kaya akan vitamin dan serat. Dia kadang mengganti managu dengan kubis atau kangkung (sukuma).

Kipchoge juga suka makan ugali yang disajikan dengan kacang-kacangan dan kentang untuk menambah asupan karbohidratnya.

Ketika tidak bisa memperoleh ugali, ia menyantap nasi dan kacang merah, sumber protein tinggi lainnya. Karbohidrat populer lainnya dalam menu Kipchoge adalah chapati, makanan lokal favoritnya.

Chapati adalah roti pipih tidak beragi yang berasal dari India dan merupakan makanan pokok di Afrika Timur, yang juga dapat dimakannya dengan kacang-kacangan.

Sementara saat ia sedang bepergian dan tidak bisa mendapatkan ugali, makanan favoritnya adalah pasta. Tentu saja dengan buah sebagai pencuci mulutnya.

Pentingnya ‘carbo loading’ untuk pelari maraton

Ahli gizi Armand Bettonviel menjelaskan pentingnya carbo-loading dan mengapa pelari maraton harus menghindari produk gandum.

“Jadi, mengapa harus melakukan carbo-loading? Ketika tubuh Anda bekerja keras dan intens, seperti saat lari maraton, tubuh akan menguji cadangan karbohidrat,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan tim NN Running.

“Sederhananya, semakin banyak karbohidrat dalam tubuh dan ‘ruang’ penyimpanan yang lebih besar, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk tampil maksimal lebih lama. Karbohidrat ekstra yang saya rekomendasikan untuk dikonsumsi pelari maraton adalah nasi, pasta, kentang, oatmeal, pisang, dan pancake. Namun, perlu dicatat bahwa produk gandum utuh tidak cocok untuk semua orang karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.”

Makanan favorit lainnya di meja Kipchoge adalah susu biasa atau susu fermentasi yang disebut mursik. Warnanya kekuningan dan rasanya seperti yoghurt. Susu dan teh hanyalah sebagian kecil dari asupan cairannya, selain bintang asal Kenya ini memastikan bahwa ia meminum tiga liter air setiap harinya.

(olympic.com)

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments